Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bantargebang: Harusnya Uang Bau Ditambah Lagi

Kompas.com - 23/10/2018, 16:02 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Bantargebang, Kota Bekasi menuntut kenaikan uang kompensasi atau uang bau dampak truk sampah Pemprov DKI Jakarta yang menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang untuk membuang sampah.

Somad, warga Cikiwul, mengatakan bahwa uang bau yang diterimanya setiap tiga bulan sekali sebesar Rp 600.000 itu kurang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Ya kurang sih, harusnya ditambahin lagi. Karena bau sampah kan saya mesti lebih banyak beli kebutuhan. Belum lagi anak saya kadang suka tidak betah di rumah karena bau jadi maunya main keluar kan butuh uang," kata Somad kepada Kompas.com, Selasa (23/10/2018).

Supriadi, warga Bantargebang lainnya, berharap Pemprov DKI Jakarta menambah uang bau untuk warga Bantargebang setiap tiga bulannya.

Kendati demikian, menurut Supriadi, selama ini penyaluran uang bau ke warga Bantargebang tak pernah terlambat.

"Selama ini sih lancar, cuma jumlahnya kurang. Kita kan di sini keganggu banget, baunya belum debunya, suara bisingnya. Ini kan juga berisiko buat anak-anak banyak truk begini. Tambahin dikit lagi deh," ujar Supriadi.

Menurut Supriadi, jumlah truk yang lewat lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Untuk itu, kata dia, seharusnya Pemprov DKI lebih memperhatikan lagi keluhan-keluhan warga Bantargebang yang tinggal di sekitar TPST.

Kemudian, Sumadi, warga Sumur Batu, berharap Pemprov DKI Jakarta lebih memperhatikan kondisi truk sampahnya.

Sebab, menurut dia, masih banyak truk yang mengeluarkan air licit sampah sehingga membuat jalan licin.

"Truk-truknya juga masih ada yang tidak ditutup baknya. Kalau pun ada terpalnya kadang masih suka kebuka. Itu kan nimbulin bau kadang kita juga sering kena cipratan air licitnya kalau lagi bawa motor dibelakang truk," ujar Sumadi.

Adapun Pemprov DKI memberikan uang bau kepada 18.000 keluarga di tiga kelurahan di Bantargebang.

Ketiga kelurahan tersebut yakni, kelurahan Cikiwul, Ciketing Udik, dan Sumur Batu.

Tiap KK menerima total Rp 600.000 per tiga bulan. Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bekasi mengajukan proposal dana kemitraan kepada Pemprov DKI terkait pengelolaan TPST Bantargebang senilai Rp 1 triliun.

Menurut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, berapa pun nilai yang diajukan Pemkot Bekasi masih tidak sebanding dengan dampak yang diterima warga Bantargebang imbas dari truk sampah DKI.

Oleh karena itu, dia meminta Pemprov DKI membantu memperbaiki TPST Bantargebang dan menyejahterakan warga sekitar TPST.

"Jangan kan Rp 2 triliun, mau Rp 5 triliun pun juga masih belum berarti bagi kehidupan, kelayakan, kesehatan masyarakat Bantargebang. Jadi bukan persoalan nilai," ujar Pepen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com