Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Shendy, Mahasiswa yang Dibegal, Dituduh Begal, hingga Disekap di Bekasi

Kompas.com - 29/10/2018, 15:03 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Keempat orang yang mengaku polisi tersebut memukul dan menuduh Shendy sebagai pelaku begal.

Shendy pun malah disuruh masuk ke dalam mobil tersebut dan dibilang akan dibawa ke Polres. Padahal, Shendy sudah bilang bahwa dirinya adalah korban begal.

"Saya tanya katanya mau dibawa ke Polres, terus motor saya juga dibawa ke Polres juga" ujar Shendy.

Di dalam mobil, Shendy diperlakukan tidak menyenangkan. Sebab, tangannya diikat lakban dan tubuh Shendy diapit lutut dua orang yang mengaku polisi itu.

Shendy yang dituduh begal oleh keempat orang tersebut juga diancam akan ditembak jika berani melawan.

"Mereka tahu badan saya penuh luka tapi tetap ancam saya mereka," kata Shendy.

Sempat disekap

Beberapa saat kemudian, bukan dibawa ke Polres, Shendy justru dibawa ke sebuah rumah kosong dengan mata dan mulut ditutup lakban, sehingga ia sendiri tidak mengetahui keberadaan tempat tersebut.

Baca juga: Kapolda Bantah Banyak Begal di Jawa Barat Khususnya Bandung

"Saya disuruh diam di tempat itu, enggak boleh pergi, kalau pergi saya diancam akan ditembak. Mereka bilang mau ke TKP kampus saya" kata Shendy.

Berjam-jam berada di tempat tersebut, Shendy akhirnya mencoba untuk keluar dengan melihat kondisi tempat dari celah lakban di matanya.

Dia berhasil membuka ikatan tangannya dengan sebuah paku yang ditemukannya di rumah kosong tersebut.

"Saya kayak berada di dalam rumah kosong, banyak coret-coretan di pintu-pintunya, di dindingnya, saya coba keluar dan minta tolong ke warga sekitar," kata Shendy.

Warga sempat takut untuk menolong Shendy. Namun, pada akhirnya, terdapat seorang warga yang menolong Shendy di rumah kosong tersebut.

Shendy menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa dirinya kepada warga. Warga pun menghubungi Polsek Pondok Gede.

Baca juga: Polisi Akhirnya Tangkap Begal yang Tewaskan Mahasiswi di Bandung

Setelah menjelaskan kronologi di Polsek Pondok Gede, Shendy diantar ke Polsek Bekasi Timur untuk proses penyelidikan.

Sementara itu, motor milik Shendy ternyata hilang dibawa dua orang yang menuduhnya begal. Sedangkan dompet dan jam tangan Shendy diambil empat orang yang mengaku polisi.

Kini, Shendy sedang menjalani perawatan luka bacoknya di rumahnya. Kasus Shendy masih ditangani pihak kepolisian.

"Masih lidik, belum (belum ada perkembangan)," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, saat dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com