Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT: Cuaca 7 Hari ke Depan Mendukung Pencarian Lion Air JT 610

Kompas.com - 29/10/2018, 23:13 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, cuaca selama sepekan ke depan diprediksi mendukung dalam pencarian pesawat dan korban kecelakaan Lion Air JT 610.

Pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami cuaca dapat dari Kepala BMKG bahwa 7 hari ke depan, cuacananya baik, jadi akan bisa maksimal (pencarian)," kata Soerjanto, di crisis center Bandara Soekarno-Hatta, Senin.

Baca juga: Hingga Senin Malam, 9 Kantong Jenazah Penumpang Lion Air Tiba di Tanjung Priok

Pencarian pesawat Lion Air JT 610 dilakukan oleh tim Basarnas, TNI, Polri, dan sejumlah pihak swasta dengan belasan kapal dan helikopter.

Dari hasil pecarian, sejauh ini telah ditemukan pelampung pesawat, kartus identitas, pakaian dan barang-barang penumpang.

Ada pula sejumlah kantong jenazah yang telah dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Sementara total korban berjumlah 181 orang penumpang dan 7 orang awak pesawat. Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB dan dinyatakan hilang kontak pukul 06.30 WIB.

Baca juga: Empat Kantong Jenazah dari Jatuhnya Pesawat Lion Air Kembali Tiba di JICT 2

Hingga saat ini, beberapa identitas mereka telah ditemukan tetapi belum dipastikan keselamatannya.

"Fokusnya membantu Basarnas menemukan korban. Jadi, kita mencari blackbox dalam rangka menemukan rangka peswat dan kita perkirakan korban masih ada di kerangka pesawat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com