Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SDN 04 Ulujami Edarkan Imbauan Setelah Ada Percobaan Penculikan

Kompas.com - 30/10/2018, 11:25 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial dan aplikasi percakapan beredar foto surat edaran Kepala Sekolah SDN 04 Ulujami, Jakarta Selatan, terkait kasus penculikan. Kompas.com berbincang dengan Saeful Rohman, Kepala Sekolah SDN 04 itu, Senin (29/10/2018) kemarin.

Ia membenarkan, dirinya telah mengedarkan surat itu kepada orangtua murid.

"Saya buatlah surat edaran untuk jaga-jaga, antisipasi kalau ada anak-anak saya yang di luar sekolah, saya tidak mau ini terjadi lagi," kata Saeful.

Saeful mengatakan, percobaan penculikan terjadi sepekan lalu, yakni pada Senin (22/10/2018). Sore itu, siswi kelas 3 berinisial P tengah berjalan kaki seorang diri untuk main ke rumah temannya.

Rumah temannya berada di Jalan H Ridi yang berjarak 500 meter dari sekolah.

"Tahu-tahu belum sampai ke rumah temannya, ada orang laki-laki yang memberikan dia permen. Diambil tuh sama anak tersebut," kata Saeful.

Baca juga: Kepala SDN 04 Ulujami Edarkan Surat Waspadai Penculikan

Beruntung saat itu ada seorang tukang bubur yang mencurigai gerak-gerik pria misterius tersebut. Benar saja, tak berapa lama pria itu berusaha menggandeng tangan P untuk mengajaknya ke ujung jalan di mana ada sebuah mobil hitam.

"Tapi anak itu langsung menyentak, tukang bubur lihat, terus disamperin," kata Saeful.

Pria misterius tersebut kemudian pergi. Pihak orangtua tak membuat laporan resmi ke polisi, hanya memberi keterangan ke sekolah dan Babinkamtibmas.

Usai mendengar kejadian tersebut dari orangtua, Saeful langsung mengeluarkan surat edaran keesokan harinya. Dalam surat yang diedarkan pada 23 Oktober 2018, Saeful mengimbau orangtua mengantar jemput putra-putrinya.

Sejak saat itu, tak hanya orangtua P yang mengantar jemput anaknya, para orangtua murid yang lain juga mulai melakukan hal yang sama.

Selain mengedarkan surat, Saeful juga mengimbau siswa-siswinya untuk berhati-hati terhadap orang asing yang mendekati. Ia meminta mereka pulang bersama-sama lewat jalan yang ramai.

"Saya imbau tetap waspada hati-hati harus rombongan ramai-ramai gerombol dengan teman-teman tetap saya himbau," kata Saeful.

Kabar penculikan anak kian marak beredar di masyarakat dan tersebar di media sosial.

Sebagian besar kabar penculikan anak yang viral dalam satu pekan ini adalah hoaks. 

Baca juga: Maraknya Kabar Hoaks Penculikan Anak dalam Sepekan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com