Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandasnya Rencana Taufik Jadi Wagub DKI dan Amanat Prabowo...

Kompas.com - 06/11/2018, 08:30 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik pada akhirnya mengikhlaskan kursi wakil gubernur DKI Jakarta untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Padahal, dalam banyak kesempatan sebelumnya, Taufik percaya diri dan berkeyakinan akan diusulkan partainya sebagai salah satu kandidat wagub pengganti Sandiaga Uno.

Dia pernah menantang PKS mengusulkan satu nama kandidat dan bersaing dengannya dalam pemungutan suara di DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Buka-bukaan Taufik soal Prabowo di Balik Penyerahan Kursi Wagub DKI ke PKS

Gerindra dan PKS sebagai parpol pengusung Sandiaga pada Pilkada DKI 2017 diketahui harus mengusulkan dua nama kandidat wagub baru.

"PKS jangan takut bertanding di DPRD, jelas kan fair dong. Belum tentu juga saya yang menang, belum tentu saya dipilih juga oleh kawan-kawan DPRD," ujar Taufik pada 19 September 2018.

Sowan ke Ketua DPRD DKI sebagai cawagub

Taufik juga pernah menyambangi rumah dinas Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, pada 16 Oktober lalu.

Dengan penuh keyakinan, Taufik memperkenalkan dirinya sebagai calon wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga kepada Prasetio.

"Saya sowan saja kepada Ketua Dewan bahwa saya dicalonkan DPD Gerindra DKI untuk menjadi calon wagub, saya sampaikan bahwa ini keputusan DPD," kata Taufik.

Baca juga: M Taufik: Ini Bukan karena Kami Takut Ancaman PKS

Saat itu, Taufik mengaku yakin dirinya yang akan dicalonkan sebagai cawagub dari Gerindra.

"Saya kalau sudah melangkah ke sini, artinya yakin kok (diusung jadi cawagub oleh DPP Gerindra)," ujarnya.

Tak seyakin biasanya

Pada 24 Oktober lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan terkait penentuan wagub DKI.

Dia mengatakan, urusan itu diserahkan kepada Taufik sebagai pimpinan Gerindra Jakarta.

Taufik menyebut pernyataan Prabowo adalah pertanda bagus.

Baca juga: Omongan Saya Terbukti Kan, Pak Prabowo Menyerahkan ke Pak Taufik

Namun, Taufik terdengar tidak seyakin biasanya ketika ditanya tentang pencalonan dirinya. Dia hanya menjawab bahwa urusan wagub akan dibahas bersama PKS DKI.

"Kami minggu depan akan mengundang resmi, bersurat ke PKS untuk membahas itu," kata Taufik.

Ikhlaskan kursi wagub

Pada Senin (5/11/2018) kemarin, Gerindra dan PKS DKI duduk bersama membahas kandidat wagub DKI.

Kedua pihak sepakat bahwa kursi wagub menjadi hak PKS. Kandidatnya ditentukan lewat fit and proper test yang akan diikuti sejumlah kader PKS.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berpidato pada acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). Videonya viral karena menyebutkan tampang Boyolali. dok. YouTube Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berpidato pada acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). Videonya viral karena menyebutkan tampang Boyolali.
Taufik akhirnya mengaku telah mengikhlaskan posisi tersebut.

Baca juga: Taufik: Mesti Ikhlas, Kita Kan Memang Bukan Mengejar Jabatan...

"Mesti ikhlas. Kalau kita kan memang bukan mengejar jabatan, enggak," ujar Taufik.

Keputusan Gerindra DKI yang sepakat untuk menyerahkan kursi wagub kepada PKS mengakhiri polemik kedua pihak.

Gerindra DKI mengalah demi memenuhi janji Prabowo yang sejak awal menyerahkan kursi wagub itu kepada PKS.

Baca juga: Soal Pembahasan Wagub DKI, M Taufik Sebut Tidak Ada Niat Baik dari PKS

"Gerindra DKI Jakarta akan mengamankan kebijakan Ketua Umum, Pak Prabowo, berkaitan dengan pemilihan pengisian jabatan wakil gubernur DKI Jakarta," ucap Taufik.

Masih punya peluang

Taufik menyebut Gerindra masih punya peluang untuk mencalonkan kandidat wagub DKI.

Peluang itu ada ketika kandidat-kandidat dari PKS tidak lulus fit and proper test.

Sebab, Gerindra dan PKS DKI akan kembali rapat untuk menentukan langkah berikutnya jika tak ada kader PKS yang lulus tes tersebut.

Baca juga: Undang PKS Bahas Kursi Wagub DKI, M Taufik Lapor Prabowo

Dengan begitu, Taufik juga masih punya peluang untuk dicalonkan sebagai kandidat wagub DKI dan mengikuti fit and proper test kedua jika diminta.

"Oh bisa jadi (ikut fit and proper test) kalau ada permintaan. Benar enggak?" kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com