Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca Musibah Lion Air, Hal Ini Dapat Dilakukan untuk Obati Luka Keluarga Korban

Kompas.com - 06/11/2018, 10:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 menimbulkan luka batin bagi anggota keluarga penumpang dan awak pesawat nahas itu.

Lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengobati luka yang mereka rasakan setelah kehilangan orang-orang terdekatnya?

Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya Tri Iswardani mengatakan, keluarga atau kerabat harus selalu siap sedia mendampingi mereka yang sedang berduka dan kehilangan.

Baca juga: 27 Jenazah Korban Lion Air JT 610 Sudah Teridentifikasi

"Just be there, mendengarkan keluhannya. Yang pertama memenuhi kebutuhan dasar, mendengarkan keluhannya," kata Dani saat ditemui di KRI Banjarmasin, Selasa (6/11/2018).

Dani menuturkan, kebutuhan dasar yang dimaksud terdiri atas makan, minum, tidur, rasa nyaman, dan lain-lain.

Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, keluarga atau kerabat mesti siap mendengar segara keluh kesah orang yang ditinggalkan.

Baca juga: Lion Air Sudah Serahkan 27 Jenazah Korban JT 610 ke Pihak Keluarga

"Dengarkan keluhannya, apa pun. Mau ngomel-ngomel, mau segala macam maki-maki, kamu terima saja karena itu ekspresi yang normal dalam situasi yang abnormal," ujar dia.

Ia menambahkan, bantuan secukupnya juga perlu diberikan.

Namun, ia mengingatkan agar bantuan yang diberikan tidak berbentuk paksaan sesuai dengan kebutuhan orang yang kehilangan.

Baca juga: Keluarga Korban Ikuti Doa Bersama dan Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610

Selanjutnya, ia mengimbau orang-orang yang sedang berduka tidak diingatkan dengan cara ditanya-tanya terkait musibah yang dialami.

"Itu membuat dia tertekan dan ngapain dia mengingat-ingat suatu hal yang sedang ia coba terima. Sudah berat, tetapi dikorek-korek lagi," kata Dani.

Dani bersama sejumlah psikolog lainnya tengah mendampingi keluarga dan kerabat korban jatuhnya Lion Air JT 610 yang akan melakukan doa bersama dan tabur bunga di perairan Karawang.

Baca juga: Luapan Emosi Keluarga hingga Tangisan Kabasarnas dalam Pertemuan Kasus Lion Air JT 610...

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com