Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saraswati Djojohadikusumo: Saya Tak Berambisi untuk Eksekutif

Kompas.com - 07/11/2018, 20:48 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengaku tidak berambisi untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Sandiaga Uno.

Kendati demikian, ia akan mempertimbangkan peluang itu apabila diberi mandat partai.

Adapun Rahayu Saraswati pernah digadang-gadang sebagai bakal kandidat cawagub DKI dari Partai Gerindra.

"Bukan saya yang mengajukan. Saya betul-betul tidak berambisi untuk eksekutif. Kalau misal ada yang memberi saya amanah dan mandat, tentunya itu harus dipertimbangkan," kata wanita yang biasa dipanggil Sara ini di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (7/11/2018).

Baca juga: Tanggapan Anies Disebut Bisa Jadi Mediator Penentuan Wagub DKI

Sara mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk membicarakan peluang kerja sama terkait penanganan masalah perdagangan manusia antara Yayasan Parinama Astha dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Yayasan milik Sara menawarkan jasa operator Rumah Aman untuk korban kasus perdagangan orang. Pembahasan berlangsung di ruang rapat Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Rapatnya sama teman-teman dari staf-staf gubernur. Membahas ini (perdagangan orang), jadi jangan dihubungin sama yang lain," ujar Sara.

Politikus Gerindra yang juga keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu mengaku tidak mengetahui perkembangan terakhir soal isu wagub DKI.

Terakhir, PKS dan Gerindra telah berunding dan sepakat bahwa kursi wagub DKI akan diserahkan kepada PKS.

"Saya enggak tahu apa-apa nih soal pertemuan-pertemuan saya lagi sibuk ngurusin anak saya," kata dia.

Baca juga: Seputar Uji Kelayakan dan Peluang Gerindra Rebut Kursi Wagub DKI

Kendati menyerahkan kursi wagub kepada PKS, partai Gerindra masih memiliki peluang untuk menempatkan kadernya di kursi orang nomor dua di DKI tersebut.

Gerindra bisa mengajukan calonnya apabila calon dari PKS tidak lulus fit and proper test yang digelar badan bentukan DPD Gerindra DKI dan DPW PKS DKI.

Jika calon dari PKS tidak lulus fit and proper test, DPD Gerindra dan DPW PKS DKI akan kembali rapat untuk menentukan langkah berikutnya.

Kondisi itu membuat Gerindra berpeluang mencalonkan wagub DKI. Setelah melalui fit and proper test, calon yang lolos akan melalui mekanisme pemungutan suara di DPRD DKI Jakarta.

Adapun Sara pernah diusulkan oleh dua organisasi sayap Partai Gerindra, yakni Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira) sebagai kandidat wagub.

Baca juga: Berebut Kursi Wagub DKI Sesama Kader PKS, Syaikhu: Peluang 50-50

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan, nama Sara diusulkan sebagai calon alternatif selain Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.

"Mbak Sara itu diusulkan oleh sayap Partai Gerindra, Tidar dan Gekira, untuk menjadi figur alternatif selain Bang Taufik yang diusulkan oleh DPD Gerindra DKI," ujar Andre, Selasa (25/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com