TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak dua rumah di RT 006 RW 001 Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan tertimpa rumah lain yang ambrol karena hujan deras, Rabu (7/11/2018) malam.
Posisi rumah yang ambrol lebih tinggi dan tepat di sebelah dua rumah yang tertimpa. Pantauan Kompas.com, Kamis (8/11/2018) tampak sejumlah bagian dua rumah tersebut mengalami kerusakan setelah ditimpa beton.
Salah seorang warga yang rumahnya tertimpa, Hanafi mengatakan, ambrolnya rumah yang sedang dalam pembangunan itu terjadi pukul 17.00 WIB.
Saat itu Hanafi dan beberapa anggota keluarga lainnya sedang berada di ruang tamu. Tiba-tiba dari arah kamar ayahnya terdengar suara seperti bangunan roboh.
Saat dilihat, bangunan yang berada di samping kamar ayahnya ambrol lantaran tanah yang longsor.
Ayah Hanafi yang berada di dalam kamar tidak terluka karena sebelum menimpa kamar, bangunan yang roboh terlebih dahulu menimpa bangunan baru yang ada di sebelah kamar tersebut.
"Untungnya ada tembok lagi, kalau enggak, enggak tahu gimana," ujar Hanafi di kediamannya.
Hanafi mengatakan, dugaan sementara ambrolnya bangunan rumah karena pemilik membangun fondasi di atas turap kali. Beban yang cukup berat ditambah hujan deras membuat bangunan ambrol.
Hanafi mengatakan, sejumlah warga telah memperingatkan pemilik rumah untuk tidak membangun dengan cara tersebut. Namun, imbauan tersebut tak digubris. Pemilik rumah tak bisa dimintai keterangan lantaran sedang tidak berada di rumahnya.
Pemilik rumah lainnya, Suyatmi mengatakan, sempat terkejut mendengar suara gemuruh saat rumah miliknya tertimpa bangunan yang ambrol. Suyatmi mengatakan, kejadian itu membuat beberapa kerusakan di bagian belakang rumahnya.
"Rusak Mas. Jadi retak-retak, kemarin juga banjir jadi masuk semua air," ujar Suyatmi
Ambrolnya rumah di RW 004 itu juga mengakibatkan 28 rumah di RT 006 RW 001 terendam banjir. Hal itu disebabkan puing rumah yang roboh jatuh di aliran kali dan menghambat pembuangan air keluar dari perkampungan.
Hanafi mengatakan, banjir terjadi sejak 17.30 WIB dengan ketinggian mencapai 130 sentimeter. Selain merendam rumah warga, banyak perabot elektronik serta kendaraan bermotor yang rusak.
"Itu dua motor saya enggak bisa hidup sampai sekarang. Rusak kerendam," ujar Hanafi.
Warga lainnya, Suyatmi mengatakan seluruh alat elektronik di rumahnya telah rusak. Namun, Suyatmi tetap bersyukur bisa selamat dari banjir tersebut.
"Rusak semua, mesin cuci, semua. Tapi Alhamdulillah masih selamat. Saya gendong-gendong cucu waktu banjir. Datangnya cepat banget," ujar Suyatmi.