Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volume Sampah di Kali Jalan Unisma Bekasi Capai 5 Ton, Pemkot Akan Kerahkan Alat Berat

Kompas.com - 06/12/2018, 16:21 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan mengerahkan alat berat untuk mengeruk sampah dan lumpur yang mengendap di Kali jalan Unisma, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Camat Bekasi Timur Gutus Hermawan mengatakan, menurut penelusuran pihaknya, diperkirakan volume sampah plastik dan tanaman eceng gondok yang menumpuk di kali tersebut mencapai lima ton.

Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi untuk mengerahkan alat berat dan sejumlah truk untuk mempercepat proses pembersihan kali itu.

"Total pemanatau, ada 5 ton hasil kemarin. Tidak cukup dengan tenaga manual perlu alat berat memerlukan berapa truk dan alat berat," kata Gutus kepada Kompas.com, Kamis (6/12/2018).

Baca juga: Dipenuhi Sampah dan Berbusa, Begini Kondisi Kali di Jalan Unisma Bekasi

Gutus menambahkan, rencananya pengerukan kali tersebut akan dilakukan pada Minggu (9/12/2018). Menurut dia, sampah-sampah tersebut berasal dari masyarakat yang masih kerap membuang sampah sembarangan ke sungai.

"Itu kan aliran sungai, berarti masih ada warga membuang ke sungai. Tentunya aliran itu masyarakat dari wilayah Rawalumbu. Saya akan berkoordinasi dengan camat Rawalumbu agar mengimbau masyarakatnya supaya tidak membuang sampah ke sungai," ujar Gutus.

Sebelumnya diberitakan, Kali di Jalan Unisma, tepatnya di samping Universitas Islam 45 (UNISMA) tampaak kumuh dan dipenuhi sampah, Rabu (5/12/2018).

Pantauan Kompas.com, sampah plastik hingga limbah rumah tangga menutupi kali. Terdapat juga tanaman eceng gondok dan endapan lumpur yang membuat aliran air kali tersendat.

Aroma tak sedap kerap tercium ketika melintas dekat kali tersebut. Air kali nampak keruh dan menimbulkan busa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com