Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Minta Novel Baswedan Kooperatif Berikan Petunjuk kepada Polisi

Kompas.com - 06/12/2018, 18:20 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman Republik Indonesia Adrianus Meliala meminta penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kooperatif memberikan petunjuk kepada polisi dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.

Ia mengatakan, ada beberapa petunjuk kejadian dari Novel. Namun, tidak masuk dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kepada polisi.

"Pengabaian petunjuk dalam hal ini yang diberikan Pak Novel, tiga hal yang dikatakan terjadi, tetapi tidak dimunculkan dalam berita acara kepolisian. Nah mungkin sekali kalau Pak Novel kooperatif dan bersedia diambil berita acaranya beberapa kali maka hal itu tidak menjadi kesalahan polisi," kata Adrianus di Gedung Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/12/2018).

Baca juga: Ombudsman Temukan 4 Malaadministrasi pada Kasus Penyidikan Novel

Akibatnya, lanjut dia, hal ini menjadi kesalahan polisi.

"Karena penyidik sifatnya top down, kan, jadi apa-apa pasti kepada polisi. Nah begitu saran kami adalah memperbaiki manajemen penyidikan," ujarnya. 

Oleh karena itu, Ombudsman menyarankan polisi kembali meminta keterangan kepada Novel.

Baca juga: 600 Hari Kasus Novel, Jokowi Belum Berniat Bentuk TGPF

Adrianus berharap Novel bisa menjelaskan beberapa petunjuk yang belum tertulis dalam BAP.

"Jadi Novel bisa bilang bahwa apa sih hal-hal yang dinyatakan sebagai percobaan tabrakan macam-macam lebih jelas apa sih yang diceritakan melalui perkataan dari Pak Iriawan, kapolda yang dulu. Bisa menjadi briedging bagi Polri untuk melakukan tindakan selanjutnya," kata Adrianus.

Ia menilai ada beberapa hal yang hanya diungkapkan Novel kepada media dan tidak disampaikan kepada polisi.

Baca juga: 600 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Komitmen Jokowi Kembali Ditagih

"Selama ini kan Pak Novel hanya ngomong di media, apakah melalui omongan media, polisi bisa bertindak kan enggak bisa. Kami sarankan kepada Polda Metro Jaya mengajak Pak Novel untuk tidak ngomong di media, tetapi di BAP," ujarnya. 

Adapun beberapa petunjuk kasus Novel yang belum tertulis dalam BAP adalah sebagai berikut:

1. Pada awal Ramadhan 2016, terdapat percobaan penabrakan saat sedang mengendarai sepeda motor menuju kantor KPK RI. Motor dari arah belakang dengan kecepatan tinggi menendang motor Novel dan kejadian itu terjadi di Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara.

2. Pada tahun 2016, di Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, Novel ditabrak sebuah mobil jenis Avanza/Xenia sebanyak dua kali hingga terjatuh dari motor.

Baca juga: Terkait Kasus Penyerangannya, Novel Baswedan Sangat Berharap pada Jokowi

Inspektur Pengawas Daerah Metro Jaya Kombes Pol Komarul Z mengatakan, pihaknya akan memeriksa terlebih dulu temuan maladministrasi dari Ombudsman.

Komarul memastikan bahwa pihaknya akan serius untuk menangani dan memproses kasus Novel.

"Kami memproses terus sampai kapan pun. Semua kasus akan kami selesaikan secara profesional, transparan, dan akuntabel," ujar Komarul.

Pada Minggu (2/12/2018), tepat 600 hari sudah wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal.

Baca juga: Novel Baswedan Kembali Minta Presiden Bentuk TGPF Terkait Kasus Penyerangannya

Hingga saat ini, belum ada satu pun pelaku yang dijadikan tersangka oleh kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com