Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Inspiratif "Perempuan Berjaya di Darat, Laut, Udara" di Kompasianival 2018

Kompas.com - 08/12/2018, 21:45 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran Kompasianival 2018 8eyond Generation menghadirkan talkshow inspiratif dengan tajuk "Meet the Expert: Perempuan Berjaya di Darat, Laut, dan Udara".

Dalam talkshow ini mencerminkan tiga perempuan hebat yang bisa membuktikan perempuan bisa bekerja baik di darat, laut, maupun di udara.

Mereka adalah Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim, Test Pilot Captain Esther Gayatri, dan penyelam wanita Johan Majabubun.

Dalam talkshow ini Silvia Halim menceritakan pengalaman uniknya saat menjadi satu-satunya jajaran direksi di PT MRT Jakarta. Sebagai perempuan Ia kerap diragukan untuk mengerjakan pekerjaan yang notabene diperuntukkan bagi laki-laki.

Baca juga: Menanti Kisah Inspiratif 2 Perempuan Hebat di Kompasianival 2018

"Cukup unik, ya, karena dunia saya dunia laki-laki. Saya cuman perempuan kedua sebagai project engineer. Bukan eksistensi tapi orang suka bertanya apa kamu bisa kerjain ini," ujar Silvia dalam acara yang digelar Kompasiana di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12/2018)

Meski diragukan, Silvia membuktikan bahwa dia bisa sejajar dengan kaum laki-laki. "Jadi saya membuktikan bisa do the job. Kerja keras harus mau belajar," lanjutnya.

Sementara itu, Esther Gayatri yang merupakan satu-satunya test pilot di indonesia berkisah tentang pekerjaannya sebagai pilot uji coba.

Ia merupakan penerbang pesawat prototyope N291 yang notabene baru diterbangkan oleh enam negara saat itu termasuk Indonesia. Apalagi Ia pernah ditolak untuk jadi pilot setelah selesai kuliah.

"Saya sehabis sekokah dari AS saya enggak diterima, istilahnya mereka udah closed door. Tapi setelah itu akhirnya saya diterima oleh Pak Habibie," kata Esther.

Ia juga bercerita kesulitan dan perjuangan saat mencapai cita-citanya sebagai pilot. "Dulu di AS pun sekolah pernah jadi baby sitter, pernah jadi tukang batu membuatkan pagar orang," kisahnya.

Kisah inspiratif lainnya datang dari Johan Majabubun yang merupakan instruktur keselamatan pekerja lepas pantai Jakarta Offshore Training Center.

Johan menjadi instruktur di sebuah perusahaan pelatihan keselamatan kerja untuk bidang usaha di lepas pantai.

Pekerjaannya cukup berisiko apalagi dalam pekerjaannya mereka harus bisa bertahan di laut tanpa alat.

"Kalau kita mau menyelamatkan orang lain, di sini kita harus bagaimana untuk safety first untuk diri sendiri," kata Johan.  Untuk pekerjaannya ini Johan harus mengajari anggota lainnya yang didominasi laki-laki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com