Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyerangan Polsek Ciracas Versi Kodam Jaya

Kompas.com - 14/12/2018, 16:38 WIB
Sherly Puspita,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapendam Jaya Kolonel Kristomei Sianturi menjelaskan kronologi penyerangan Polsek Ciracas pada Selasa (11/12/2018) malam hingga Rabu (12/12/2018) lalu.

Ia mengatakan, saat itu massa datang dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama, unsur TNI disebut turut serta dalam penanganan massa.

"Gelombang pertama massa datang jam 9 (21.00 WIB), itu di Arundina dan di Mapolsek Ciracas itu ya, kemudian ada Dandim Danrem memerintahkan massa untuk bubar, (massa) dia bubar," ujar Kristomei di Mapolda Metro Jaya, Jumat (14/12/2018).

Kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB massa kedua datang dan langsung merangsek masuk ke dalam Polsek Ciracas.

"Nah, inilah yang memprovokasi dan merusak Mapolsek Ciracas. Kami sedang cari tahu dari mana ini," lanjutnya.

Baca juga: Saran Kompolnas untuk Polri Terkait Perusakan Polsek Ciracas

Ia mengatakan, saat massa gelombang kedua datang, anggota TNI sudah tak berada di lokasi karena penanganan massa pada gelombang pertama telah usai.

Kristomei juga memastikan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan internal TNI terkait hal ini.

"Sudah, kami sekarang ini sedang pemeriksaan internal termasuk dari gambar, video, yang ada kami berikan ke seluruh Komandan Satuan yang ada di jajaran Jakarta untuk mengecek ada enggak dari gambar-gambar itu anggotanya," ujarnya.

"Baru nanti ketahuan itu anggota TNI kesatuan apa. Kan kami enggak bisa buru-buru menyimpulkan itu cepak terus anggota TNI, belum tentu," lanjutnya.

Ia melanjutkan, penyelidikan akan dilakukan dengan teliti dan tuntas untuk mencegah pengambilan kesimpulan yang salah dan memicu masalah baru.

Akibat amukan massa, Polsek Ciracas dan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan. Tiga anggota polisi juga mengalami luka pukul.

Baca juga: Jadi Korban Perusakan Polsek, Kapolsek Ciracas Kembali Beraktivitas

Amukan massa di Polsek Ciracas diduga terkait kasus pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir di pertokoan Arundina, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, yang terjadi sehari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com