Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejalan Kaki Keluhkan Letak "Pelican Crossing" yang Lebih Jauh dari JPO Tosari

Kompas.com - 17/12/2018, 12:04 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pejalan kaki dari dari Stasiun Sudirman menuju Halte Transjakarta Tosari atau sebaliknya mengeluhkan lokasi pelican crossing yang lebih jauh dari lokasi jembatan penyebrangan orang (JPO) Tosari di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, JPO Tosari yang terhubung dengan Halte Transjakarta Tosari dibongkar dan digantikan pelican crossing di depan kantor Kedutaan Besar Jerman.

Pantauan Kompas.com pada Senin (17/12/2018) pukul 08.30 WIB, para pekerja yang akan memulai aktivitas di awal pekan berlarian dari Stasiun Sudirman menuju Halte Transjakarta Tosari.

Mereka melewati arus lalu lintas yang terpantau cukup padat di sekitar pelican crossing.

Baca juga: Pro Kontra Masyarakat tentang Pelican Crossing Pengganti JPO Tosari

Kondisi arus lalu lintas di sekitar pelican crossing tampak padat dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Dukuh Atas dan sebaliknya.

Pejalan kaki menuju pelican crossing Tosari, Jakarta Pusat dari arah Stasiun Sudirman, Senin (17/12/2018).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Pejalan kaki menuju pelican crossing Tosari, Jakarta Pusat dari arah Stasiun Sudirman, Senin (17/12/2018).

Salah satu pejalan kaki bernama Ariska Putri (26) mengatakan, ia masih belum terbiasa dengan lokasi pelican crossing yang cukup jauh.

Ia mengatakan harus jalan cepat dari Stasiun Sudirman agar tidak ketinggalan Transjakarta koridor 1 rute Blok M-Kota.

"Ini hari pertama saya lewat pelican crossing kan. Tempatnya makin jauh dari stasiun. Dulu saja sudah jauh ke jembatannya, sekarang malah makin jauh ke pelican crossing-nya. Belum lagi lewatin jalanan yang padat gini, capek dan panas sih. Mungkin belum terbiasa aja kali ya," kata Ariska kepada Kompas.com, Senin.

Ariska mengungkapkan, ia berharap lokasi pelican crossing bisa dibangun di bekas JPO Tosari.

"Semoga saja masih bisa diubah ya. Saya penginnya dibangun di bekas jembatan saja. Kan sekarang lagi dibongkar tuh, setelah dibongkar bisa kali ya dipindah ke sana saja," ungkap Ariska.

Baca juga: JPO Tosari Dibongkar, Para Pejalan Kaki Lewat Pelican Crossing

Pendapat yang sama juga diungkapkan Firmansyah (27) yang mengeluhkan tantangan menuju pelican crossing yakni melewati kepadatan kendaraan bermotor di Jalan Sudirman.

"Di sini kalau pagi dan pukul 17.0 kan macet banget, belum lagi kalau sore banyak ojol yang mangkal. Harus hati-hati deh kalau mau ke halte. Dulu kan aman tuh kalau naik ke JPO. Saya enggak ngerti sih enaknya bagaimana tapi menurut saya tempatnya terlalu jauh jadinya harus lewatin kemacetan dulu," ungkap Firmansyah.

Kondisi arus lalu lintas menuju pelican crossing Tosari, Jakarta Pusat dari arah Stasiun Sudirman, Senin (17/12/2018).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Kondisi arus lalu lintas menuju pelican crossing Tosari, Jakarta Pusat dari arah Stasiun Sudirman, Senin (17/12/2018).

Sementara itu, Dina Andiana mengungkapkan, pengemudi kendaraan bermotor terkadang tidak teratur sehingga menyulitkan para pejalan kaki menuju pelican crossing dari arah Stasiun Sudirman.

"Kadang saya sudah beri tanda untuk berhenti, tapi ada mobil dan motor yang tetap jalan. Kan tempat nyeberangnya jauh tuh, jadinya kan harus melawan motor dan mobil dulu," kata Dina.

"Kita juga kadang harus mengalah sama mobil dan motor. Mereka lewat dulu, baru deh kita. Harusnya ada yang jagain dari Stasiun Sudirman ke halte biar jalannya juga enak, enggak nunggu mobil yang mau ngalah ngasi kesempatan buat kita melintas," sambungnya.

Ia pun khawatir lokasi pelican crossing yang cukup jauh menyebabkan para pejalan kaki menyeberang di lokasi yang tidak tepat.

"Saya takutnya nih kalau jembatan sudah dibongkar, banyak orang yang menyeberang di tengah jalan. Saya takut saja sih. Daripada jalan jauh, kan kebanyakan lebih milih jalan pintas yang dekat saja," ungkap Dina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com