Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ayam Potong Naik Jadi Rp 55.000, Pedagang Mengeluh

Kompas.com - 19/12/2018, 12:11 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jelang perayaan Natal dan tahun baru, harga daging ayam di pasar melonjak.

Para pedagang mengeluhkan kenaikan ini. Menurut seorang pedagang di Pasar Kemiri Muka, Jumilah, harga ayam potong di pasar tersebut mencapai Rp 55.000 per ekor.

Harga tersebut naik Rp 15.000 dibandingkan dengan harga ayam potong pada awal dan akhir November.

"November masih Rp 40.000 per ekornya terus berubah harganya, sudah seminggu ini jadi Rp 55.000," ucap Jumilah di Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Kalla Sebut Harga BBM Nonsubsidi Mengacu ke Harga Pasaran Minyak yang Turun

Jumilah mengatakan, selama 23 tahun ia menjadi pedagang ayam, baru kali ini kenaikan drastis terjadi.

"Waduh, selama saya jualan di sini baru kali ini yang naiknya seperti ini, biasanya naik Rp 1.000, Rp 2.000, ini sampai naik belasan ribu," kata dia.

Sementara itu, Sujini, pedagang lainnya, mengatakan bahwa harga ayam potong yang naik mengakibatkan para pelanggannya mengurangi jatah pembeliannya.

"Yang biasanya beli 15 kilogram sekarang dia belinya 13 kilogram," ucap Sujini.

Karena itu, Sujini terkadang merasa bingung dalam menetapkan harga jualnya agar tetap laku dan mendapatkan untung.

Apalagi, kata dia, pembeli terkadang protes jika harga naik.

"Namanya pedagang ya mbak kita kan maunya dapet untung ya, misalnya saja nih kulit ayam dari pabriknya Rp 25.000 per kilogramnya, ke saya sudah dijual Rp 27.000 per kilogram, mau enggak mau saya jual Rp 30.000 per kilogram," ucap Sujini.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Bahan Makanan Pokok Merangkak Naik

Sementara itu, seorang pembeli ayam potong, Adi, mengatakan bahwa ia akan tetap membeli ayam meskipun harganya merangkak naik. 

Adi merupakan pedagang ayam goreng. "Walaupun naik harganya, masyarakat itu tetap carinya ya ayam goreng. Ayam goreng paling disukai orang-orang soalnya," ujar Adi.

Meskipun demikian, Adi mengaku sempat merugi beberapa hari karena kenaikan harga ayam.

"Rugi sempat sih, sudah dua hari, soalnya saya belum naikin harganya dulu, saya baru berikan imbauan ke pelanggan saya kalau harga ayam goreng ini ke depannya akan naik," ujar Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com