Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Menembak, Serda JR Sempat Kejar Letkol Dono

Kompas.com - 26/12/2018, 15:31 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapendam Jaya Kolonel Kristomei Sianturi mengatakan, Letkol cpm Dono Kuspriyanto mendapat dua luka tembakan di pelipis dan punggung menembus perut.

Luka ini diderita Dono setelah diberondong empat kali tembakan oleh pelaku, Serda JR.

"Korban meninggal dengan luka di pelipis dan punggung tembus ke perut," ujar Kristomei dalam konferensi pers di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (25/12/2018).

Baca juga: Penembak Anggota TNI Letkol Dono Dipengaruhi Alkohol

Kristomei menjelaskan, pelaku sempat mengejar korban sebelum penembakan terjadi.

Namun, karena kondisi lalu lintas yang padat, mobil yang dikendarai pelaku tidak bisa melaju dengan cepat.

"Karena lalu lintas padat sehingga kendaraan korban tidak bisa melaju dengan cepat sehingga bisa dikejar terduga pelaku. Kemudian pelaku memarkirkan kendaraannya dan pelaku mengeluarkan dua tembakan di depan, kendaraan korban masih terus melaju dan dua tembakan di belakang," kata dia.

Baca juga: Tersangka Penembak Anggota TNI Letkol Dono adalah Anggota Satpom AU

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tim dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menemukan sembilan selongsong peluru pistol, satu buah mobil dinas dengan nomor 2334-34, satu buah kendaraan roda merek NMAX berpelat nomor B 4619 TSA.

"Kami juga menemukan satu tas korban berisi ponsel dan identitas pelaku," ucap Kristomei.

Sebelumnya, anggota TNI AD Letkol Dono Kuspriyanto tewas ditembak di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) malam.

Baca juga: Polisi Serahkan Kasus Penembakan Letkol Dono kepada TNI

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Dono ditemukan tewas di dalam mobilnya.

Pelaku penembakan sendiri yakni Serda JR berhasil ditangkap pada pukul 04.10 setelah polisi dan TNI menemukan sejumlah bukti yang mengarah ke pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com