Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Genjot Pembebasan Lahan untuk Pelebaran Sungai

Kompas.com - 27/12/2018, 14:41 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggenjot pembebasan lahan di sejumlah titik untuk proyek pelebaran Sungai Ciliwung.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui pembebasan lahan itu masih belum tuntas.

"Ini (pembebasan lahan) salah satu hal yang sekarang digenjot. Yang masih belum tuntas adalah soal pembelian lahan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).

Baca juga: Presiden Sebut Pentingnya Normalisasi Ciliwung, Kata Gubernur Anies...

Anies menyampaikan, salah satu pembebasan lahan yang tengah diproses yakni di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Menurut Anies, warga Cipinang Melayu sudah bersedia lahannya dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta.

Namun, warga ingin lahan mereka dibeli sesuai dengan taksiran harga (appraisal) tahun 2018.

"Ketika kemarin mau dieksekusi, ternyata appraisal yang ada itu appraisal 2015. Warga keberatan dengan menggunakan harga tahun 2015 karena sekarang sudah tahun 2018. Jadi, warga meminta agar dilakukan appraisal baru dengan harga 2018," kata dia.

Baca juga: Di Depan Anies, Presiden Sebut Pentingnya Normalisasi Sungai Ciliwung

Anies menyampaikan, appraisal ulang saat ini tengah diproses dan membutuhkan waktu. Dia tidak ingin pembebasan lahan itu merugikan warga.

"Sekarang sedang dilakukan asesmen dengan harga baru untuk tempat-tempat yang selama ini belum dieksekusi," ucap Anies.

Anies menuturkan, Pemprov DKI mendukung proyek pelebaran Sungai Ciliwung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Baca juga: Normalisasi Ciliwung Selama Baik Buat Warga, Kami Dukung

Namun, Anies tidak mau menegaskan pelebaran yang dimaksud dengan konsep normalisasi atau naturalisasi sungai.

"Pelebaran saja, pelebaran sungai, untuk alirannya tidak terganggu. Jangan dikonflikan begitu (antara normalisasi dan naturalisasi)," tuturnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, penanganan banjir di Jakarta seharusnya dilakukan dari hulu ke hilir.

Baca juga: Disapu Banjir Besar 2007, Bantaran Ciliwung Ini Dihijaukan Kembali

Seperti di hulu, pemerintah tengah membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi untuk mengendalikan arus Sungai Ciliwung, terutama saat hujan lebat mengguyur kawasan puncak dan sekitarnya.

Kedua bendungan itu akan mengurangi masalah banjir di Jakarta hingga 30 persen.

Namun, keberhasilan pengendalian banjir juga harus diikuti dengan perbaikan aliran Sungai Ciliwung yang ada di hilir.

Baca juga: Kasur, Bak Mandi, hingga Gerobak Diangkut dari Kali Ciliwung

"Normalisasi Ciliwung memang harus dilebarkan karena lebarnya sangat kurang. Sekarang ada yang 12 meter, 15 meter, normalnya 60 meter normalnya, paling tidak 40 meter," kata Jokowi, Rabu (26/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com