Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul Sopir Transjakarta di Pasar Rebo, Pengemudi Cayla Meminta Maaf

Kompas.com - 07/01/2019, 22:09 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - M Syafi'i, pelaku pemukulan sopir transjakarta Jhonson Nainggolan (60) di Pasar Rebo, Jakarta Timur, meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan.

Melalui video yang diunggah di akun media sosial instagram milik PT Transjakarta, Senin (7/1/2019), Syafi'i meminta maaf telah memukul Johnson.

Pemilik mobil Cayla merah berpelat nomor B 2983 TOM itu mengaku emosi saat kejadian berlangsung.

"Assalamualaikum, saya M Syafi'i pengemudi Cayla merah B 2983 TOM meminta maaf atas perbuatan saya pada tanggal 5 Januari 2019 karena telah emosional memecahkan kaca bus transjakarta dan telah melakukan pemukulan terhadap bapak Johnson Nainggolan," ujar Syafi'i.

Baca juga: Sopir Transjakarta Dipukul Pengendara Mobil di Pasar Rebo

Ia engaku menyesal atas perbuatannya dan meminta semua pihak untuk memaafkannya.

"Saya sangat menyesal atas perbuatan saya dan sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada PT Transjakarta dan Bapak Jhonson Nainggolan, terima kasih," kata dia.

Sebelumnya, pengemudi transjakarta rute Senen-Pluit, Jhonson Nainggolan (60) dipukul pengendara mobil berpelat nomor B 2983 TOM di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu pekan lalu.

Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan PT Transjakarta, pengendara mobil berusaha menghentikan laju bus transjakarta setelah jalan layang Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Pengendara bahkan tiga kali menghalangi laju transjakarta berukuran mini tersebut. 

Pengemudi mobil pun memecahkan kaca transjakarta. Tak terima dengan aksi itu, Jhonson turun dari kursinya. Setelah turun, Johnson dipukul pengemudi Cayla. 

Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengimbau agar pengemudi mobil tersebut mendatangi kantor PT Transjakarta untuk mempertanggungjawabkan aksinya.

"Meminta pengemudi dapat segera duduk bersama untuk menjelaskan asal muasal kejadian dari sisinya. Sehubungan pengakuan pramudi merasa tidak ada pelanggaran yang terjadi," ujar Joseph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com