Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jakarta dan Busway Akan Terintegrasi di Perintis Kemerdekaan

Kompas.com - 10/01/2019, 16:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi light rail transit (LRT) dan bus transjakarta rencananya akan terintegrasi di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, tepatnya di persimpangan antara Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Kayu Putih Raya.

"Rencana dikoneksikan juga. Seiring arahan Gubernur, sebisa mungkin kami integrasikan moda yang ada di DKI apalagi ada Jak Lingko," kata Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin di Depo LRT Pegangsaan Dua, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: Ditargetkan Beroperasi Februari, Harga Tiket LRT Jakarta Belum Final

Iwan mengemukakan, integrasi di lokasi tersebut baru akan dilakukan setelah integrasi di Rawamangun antara Stasiun Velodrome dan Halte Pemuda selesai.

Selain itu, integrasi di Perintis Kemerdekaan juga masih menunggu Rencana Induk Perkeretaapian karena bisa jadi trase Mass Rapid Transit (MRT) jalur East-West melalui jalan tersebut.

"Nanti yang melintas di situ MRT atau kereta apa. Itu perlu kami integrasikan, mungkin bisa jadi 3 (moda transportasi) di situ dengan kereta lain," ujar Iwan.

Menurut Iwan, integrasi antara LRT dan transjakarta di sana dapat menjadi pemicu dalam pembaruan pembangunan di area tersebut.

Jalan Perintis Kemerdekaan dilalui koridor II transjakarta yang menghubungkan Pulogadung dengan Harmoni.

Integrasi antara LRT dan transjakarta rencananya juga akan dilakukan di kawasan Rawamangun dengan menghubungkan Stasiun Velodrome dan Halte Pemuda melalui skybridge.

LRT Jakarta ditargetkan dapat beroperasi pada Februari 2019. Saat ini, progres pembangunan proyek LRT Jakarta telah mencapai 97 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com