Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta, Nyamuk Aedes Aegypti Kerap Gigit Anak-anak Saat Sekolah

Kompas.com - 24/01/2019, 12:47 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ditemukan hingga saat ini di Ibu Kota utamanya menyerang anak-anak.

Nyamuk aedes aegypti diperkirakan menggigit anak-anak saat di lingkungan sekolah.

"Dari kasus (DBD) yang ditemukan, utamanya (nyamuk menyerang) anak-anak berusia antara 13 dan 15 tahun. Biasanya kejadian sekitar pukul 10.00 pagi, plus-minus 1 atau 2 jam, tetapi kira-kira pagi hari dan umumnya mereka berada di sekolah," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: Chikungunya dan DBD Mewabah di Sumedang

Oleh karena itu, Anies telah menginstruksikan seluruh pihak sekolah di Jakarta untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

Dia meminta pihak sekolah memastikan tidak ada genangan air yang bisa jadi tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa virus dengue.

Anies juga tengah menyiapkan instruksi gubernur khusus untuk antisipasi dan penanganan DBD.

Baca juga: Kasus DBD di Januari 2019 di DKI Naik Hampir Dua Kali Lipat dari Januari 2018

"Sekolah-sekolah sudah diinstruksikan untuk antisipatif atas potensi merebaknya kasus demam berdarah dengan memeriksa seluruh lingkungan sekolah," kata Anies.

Pada Rabu (23/1/2019), Anies menyebut kasus DBD di Jakarta pada Januari meningkat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pada Januari 2018, ada 198 kasus DBD, sedangkan tahun ini hingga Rabu kemarin, tercatat sudah ada 370 kasus DBD.

Baca juga: Kasus DBD di Manado, 304 Penderita, 7 Meninggal

Pemprov DKI Jakarta memprediksi tiga wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk bulan Januari. Ketiga wilayah itu yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Sementara pada Februari dan Maret, seluruh wilayah Jakarta masuk ke dalam kategori waspada.

Fase waspada DBD tersebut dipengaruhi peningkatan curah hujan dan perubahan iklim.

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup, mendaur ulang) Plus seminggu sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com