Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Ahok Saat Melintasi Simpang Susun Semanggi untuk Pertama Kali

Kompas.com - 25/01/2019, 17:33 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok melintasi Simpang Susun Semanggi saat perjalanan pulang dari Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, menuju rumahnya, Kamis (25/1/2019).

Hal itu diketahui dari video blog (vlog) BTP bersama putra sulungnya, Nicholas Sean Purnama, yang berjudul "BTP VLOG #1 - PULANG". Vlog itu diunggah melalui channel YouTube "Panggil Saya BTP".

Dalam vlog tersebut, BTP mulanya menengok ke jendela mobil saat melintasi Gedung Polda Metro Jaya. Dia menanyakan arah jalan menuju Simpang Susun Semanggi itu.

Baca juga: Bebas dari Mako Brimob, Ahok Langsung Bikin Vlog Bareng Anak

Pria yang dulu dipanggil Ahok itu tampak memerhatikan jalan yang mereka lalui dengan menengok-nengok ke jendela dan kaca depan mobil.

"Yaaa, we try, he-he-he," kata BTP sambil tertawa saat melintasi Simpang Susun Semanggi.

BTP baru pertama kalinya melintasi Simpang Susun Semanggi setelah diresmikan.

Bidik layar video blog mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat melintasi Simpang Susun Semanggi.Bidik layar YouTube Panggil Saya BTP Bidik layar video blog mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat melintasi Simpang Susun Semanggi.

Simpang susun itu mulai dibangun pada April 2016 saat BTP masih menjabat sebagai gubernur DKI. Dia yang meresmikan awal pembangunan proyek tersebut.

Namun, saat Simpang Susun Semanggi diresmikan Presiden Joko Widodo bersama mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat pada 17 Agustus 2017, BTP sudah ditahan di Rutan Mako Brimob.

"Enggak pernah lah (lewat Simpang Susun Semanggi). Waktu resmikan, Papa sudah ditahan, sudah dikurung. Waktu belum jadi aja gue naik ke sini (Simpang Susun Semanggi), waktu mau nyambung (jalan)," ujar BTP kepada Sean sambil tertawa.

Baca juga: Ahok Bebas

BTP beberapa kali menengok ke arah jendela mobil untuk melihat lebih jelas jalur Simpang Susun Semanggi di sisi kiri dan kanan.

BTP kemudian memuji Asisten Pembangunan DKI Jakarta Yusmada Faizal yang dulu menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga DKI saat pembangunan simpang susun itu.

Dia juga berterima kasih kepada pengembang yang telah memberikan dana kompensasi lantai bangunan (KLB) untuk membangun Simpang Susun Semanggi.

Adapun BTP telah bebas dari Rutan Mako Brimob pada Kamis kemarin. Dia bebas setelah menjalani hukuman dua tahun penjara sebagai terpidana kasus penodaan agama sejak 9 Mei 2017.

BTP bebas murni setelah mendapatkan tiga kali remisi dengan total potongan masa tahanan 3 bulan 15 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com