Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geledah Kantor PT Gelora Tri Semesta, Ini Temuan Satgas Antimafia Bola

Kompas.com - 02/02/2019, 17:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Satuan Tugas Antimafia Bola menggeledah kantor PT Gelora Tri Semesta di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, sejak Jumat (1/2/2019) kemarin hingga Sabtu (2/2/2019) pagi.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Syahar Diantono mengatakan, penyidik menemukan dokumen yang sudah rusak dalam penggeledahan itu.

"Iya ada dokumen yang rusak, dugaan pelenyapan barang bukti masih didalami," kata Syahar kepada Kompas.com, Sabtu sore.

Dalam gambar yang diterima Kompas.com, terlihat potongan-potongan kertas berukuran kecil yang berserakan di atas lantai. Dokumen itu diduga dihancurkan menggunakan mesin penghancur kertas.

Baca juga: Satgas Antimafia Bola Geledah 2 Kantor Bentukan PT Liga Indonesia

Kendati demikian, penyidik mengamankan sejumlah dokumen yaitu satu bundel rekening koran Bank Mandiri atas nama PT Gelora Tri Semesta periode bulan Februari dan Maret 2018.

Selain itu, penyidik juga mengamankan satu unit CPU warna hitam dan satu unit CPU warna merah hitam. Seorang staf PT Gelora Tri Semesta juga sempat diperiksa.

"Dokumen yang dicari adalah semua dokumen terkait tindak pidana, utamanya dokumen tentang keuangan," ujar Syahar.

PT Gelora Tri Semesta merupakan bentukan PT Liga Indonesia untuk menggulirkan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono mengatakan, salah satu kantor PT GTS yang berada di Rasuna Office Park merupakan kantor Komisi Disiplin PSSI.

Sebelum melakukan penggeledahan, tim Satgas Antimafia Bola sudah menyegel dua bangunan itu.

"Kita sudah sah dengan kelengkapan administrasinya dan juga ada izin penyitaan khusus, dan kita bawa juga untuk melakukan penyitaan barang barang yg akan kita cari," kata Argo.

Pada Rabu (30/1/2019), polisi telah menggeledah dua markas PSSI yang berada di Jalan Kemang Timur V, Kemang, Jakarta Selatan dan Fx Sudirman, Jakarta Pusat.

Dalam penggeledahan tersebut, polisi mengamankan enam kotak berisi 153 lembar dokumen PSSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com