Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantaran Sungai Akan Dibebaskan, DKI Ingin Normalisasi Dilanjutkan Tahun Ini

Kompas.com - 04/02/2019, 13:32 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan berharap normalisasi 13 sungai di Jakarta dilanjutkan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC) tahun ini. Teguh memastikan, pihaknya terus membebaskan bantaran sungai untuk segera dinormalisasikan.

"Tahun kemarin juga kami hampir (lakukan pembebasan lahan senilai) Rp 900 miliar, hampir Rp 1 triliun kami sudah bayarkan untuk pembebasan lahan. Jadi tidak (bisa) dibilang 'oh Pemda DKI enggak mendukung kebijakan (pemerintah pusat)', kami jalan," kata Teguh kepada wartawan, Kamis (4/2/2019).

Baca juga: Di Depan Anies, Presiden Sebut Pentingnya Normalisasi Sungai Ciliwung

Teguh menyebutkan, bantaran sungai yang menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta untuk dibebaskan antara lain di sepanjang Sungai Ciliwung, Kali Pesanggrahan, dan Kali Sunter. Sungai Ciliwung yang terhenti normalisasinya sejak 2017, kini menjadi prioritas terutama yang berada di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

"Cipinang Melayu yang menjadi atensi Gubernur. Ketika Pak Gubernur meninjau lokasi itu di Kelurahan Cipinang Melayu, itu kurang lebih tinggal 16 bidang. Panjangnya sih kalau dilihat dari sheetpile (tanggul beton) yang terputus itu hanya 450 meter," ujar Teguh.

Ia mengakui pembebasan lahan selama ini terkendala keengganan warga. Ia menyebut pihaknya sudah memperbaiki pembebasan lahan dengan menetapkan nilai ganti rugi baru yang lebih sesuai.

Baca juga: Atasi Banjir, Pemprov DKI Lanjutkan Program Normalisasi Sungai

"Ternyata appraisal (penilaian) yang dihitung tuh masih (harga) 2014. Ya enggak maulah, kami juga enggak sependapat, itu kan empat tahun yang lalu," kata Teguh.

Untuk itu, Teguh meminta agar BBWSCC bisa kembali melakukan normalisasi di segmen-segmen yang sudah dibebaskan pihaknya. Ia mengatakan rutin melaporkan kemajuan pembebasan lahan ke BBWSCC.

"Mereka tidak menganggarkan (kegiatan normalisasi) tetapi yang namanya mereka punya barang material kan ada di sana. Artinya itu sudah bisa ditunjuk supaya ada percepatan, supaya mereka yang memang masih terdampak genangan itu ya mereka (BBWSCC) pasti punyalah anggaran seperti kami, gelondongan yang memang notabenenya itu sifatnya urgent," kata Teguh

BBWSCC yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berwenang untuk mengelola 13 sungai yang melintasi Jakarta. Mereka tak menganggarkan normalisasi di tahun 2019, sebab tahun 2018, BBWSCC mengembalikan anggaran sekitar Rp 40 miliar karena bantaran sungai yang akan dinormalisasi tak kunjung dibebaskan lahannya oleh Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com