JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan masjid dan musala tidak melulu bergaya Timur Tengah. Di Jakarta Utara ada bangunan masjid dan musalah bergaya oriental dengan warna merah yang dominan, mirip kelenteng atau wihara.
Saat ini di wilayah itu setidaknya sudah ada dua masjid dan musala yang mengangkat gaya arsitektur oriental.
Jusuf Hamka, seorang muslim keturunan Tionghoa, berinisiatif membangun tempat ibadah bergaya oriental tersebut.
"Orang bilang kenapa gayanya kayak gitu? Saya bilang yang gaya Timur Tengah sudah banyak, tetapi saya sambil menyebarkan syiar Islam ke teman-teman Tionghoa," kata Jusuf.
Baca juga: Mushala Bergaya Oriental di Kolong Tol Wiyoto Wiyono Akan Dijadikan Destinasi Wisata
Dua bangun yang dibangun Jusuf berada di kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono. Bangunan pertama bernama Masjid Babah Alun di kawasan Papanggo, bangunan kedua dinamakan Musala Babah Alun AGP di kawasan Pademangan.
Gaya oriental sangat terasa dengan dominasi warna merah yang dipadu dengan warna hijau serta bentuk atap yang lancip menyerupai kuil.
Jusuf menuturkan, arsitektur bergaya oriental juga sengaja diterapkan untuk menarik perhatian masyarakat. Ia berharap, tempat-tempat ibadah itu dapat menjadi destinasi wisata religi.
"Saya sering lihat setiap mau Imlek, saudara-saudara kita datang selfie-selfie di kelenteng, jadi tujuan wisata religi. Jadi kenapa tidak kita siapkan juga untuk wisata religi yang benar-benar islami," kata Jusuf.
Ia melanjutkan, masyarakat di sekitar masjid dan musala akan terbantu perekonomiannya bila kawasan itu menjadi tempat wisata.
Sebab, warga dapat membuka berbagai jenis usaha mulai dari makanan, minuman, hingga cendera mata.
"Jadi multiplier effect-nya supaya bermanfaat bukan hanya sebagai tempat ibadah buat warga di sana tetapi bermanfaat secara ekonomis, itu yang kami tuju," ujar Jusuf.
Ia menyebutkan, masjid bergaya oriental juga akan dibangun di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, tepatnya di dekat Pintu Tol Utama Depok-Antasari yang ditargetkan rampung sebelum Lebaran. Ia membeberkan alasannya tetap mempertahankan gaya arsitektur khas Tionghoa dalam setiap masjid dan musala yang dibangunnya.
"Karena saya punya misi mengajak teman-teman Tionghoa untuk mengenal lebih dekat dengan Islam karena di hadis nabi ada 'Tuntutlah ilmu itu sampai ke negeri Cina'," kata Jusuf.
Masjid Babah Alun telah dibuka sejak 2018. Sementara Musala Babah Alun AGP baru dibuka pada Selasa (5/2/2019) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.