Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Depok Harap Besaran PKH Ditambah

Kompas.com - 12/02/2019, 21:19 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Aisyah (35), warga Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, bersyukur mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang juga berfungsi sebagai kartu ATM. 

Aisyah merupakan salah satu warga yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Graha Insan Cita (GIC), Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019). 

"Bersyukur banget, program ini sangat membantu kehidupan keluarga saya," ucap Aisyah di Depok, Selasa.

Baca juga: Jokowi Ingin Anak Penerima PKH Bisa jadi Presiden

Ibu dua anak tersebut mengaku terbantu dengan PKH karena penghasilannya sebagai pengasuh anak belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia mengaku mendapatkan penghasilan Rp 2.000.000 per bulan saat menjadi pengasuh anak. 

"Ya, dengan adanya ini (PKH) membantu saya menyekolahkan anak-anak saya yang sekolahnya di (sekolah) swasta," ujarnya. 

Baca juga: Menperin: Lewat PKH, Keluarga Miskin Bisa Punya Harapan

Aisyah berharap, program ini terus berjalan karena dapat membantu warga kurang mampu. 

"Kalau bisa ditambah lagi besarannya," kata dia. 

Sementara itu, Lina mengaku sudah empat tahun menerima bantuan bantuan sosial nontunai PKH. 

Warga Kelapa Dua itu mengaku terbantu dengan PKH. 

"Saya punya anak balita mendapat uang (bantuan) Rp 2,4 juta, dalam setahun bisa diambil tiga kali. Saya pakai buat beli susu, bubur anak, lumayan banget buat saya yang susah ini, " ucap Lina.

Baca juga: Maluku Dapat Jatah Rp 207,8 Miliar untuk Alokasi Dana PKH dan BPNT

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial RI Harry Hikmat mengatakan, jumlah bantuan PKH dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) untuk Kota Depok dialokasikan Rp 70,55 miliar.

Anggaran tersebut terdiri Rp 26,46 miliar untuk 21.374 penerima PKH dan Rp 44,09 miliar untuk 33.408 penerima BPNT.

Pada 2019, alokasi anggaran PKH secara nasional ditingkatkan menjadi Rp 34,4 triliun dari angka sebelumnya Rp 19,2 trilliun pada tahun 2018.

Skema pemberian PKH pun berubah, yang sebelumnya flat menjadi non-flat atau bervariasi disesuaikan dengan kondisi penerima bantuan PKH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com