Tapi Putra tidak memungkiri terkadang ada saja teman-teman di sekolah yang mengejeknya karena ia seorang pedagang cilok.
Namun, ejekan tersebut hanya dianggap Putra sebagai angin lalu. Bahkan tanpa merasa malu, tak jarang ia membawa cilok dagangannya ke sekolah.
"Di sekolah ada juga teman-teman yang beli," ujar si pejuang cilik ini.
Baca juga: Mengenal Waras, 30 Tahun Jadi Tukang Kebun Keliling di Depok
Banting tulang di malam hari dan harus kembali bersekolah ketika siang membuat Putra tak bisa berbohong dan mengakui ia terkadang merasa lelah. Bahkan tak jarang ia ditegur gurunya karena kedapatan terlambat datang atau mengantuk saat proses belajar mengajar.
Meskipun sering dimarahi ia tetap mengagumi sosok gurunya yang selalu ramah dan sabar ketika memberikannya ilmu. "(Gurunya) baik, suka bercanda," ujar Putra.
Putra berharap dia bisa terus mengeyam pendidikan sambil terus membantu menghidupi kakak dan adik-adiknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.