"Saya curiga berdirinya VIJ adalah karena ulah Thamrin. Sebab VIJ berdiri selang sebulan setelah Kongres Pemuda 28 Oktober 1928. Ada dorongan MH Thamrin kepada masyarakat Jakarta untuk orang Betawi terlibat," kata Rizal.
Apalagi Thamrin kemudian diangkat sebagai pelindung VIJ. Thamrin mendesak agar pemerintah kolonial memperhatikan sepak bola bumi putera di Gemeente dan Volksraad. Soalnya, VIJ mengalami masalah pelik tidak punya lapangan bola yang baik dan sesuai standar.
Thamrin sendiri akhirnya menyumbangkan 2.000 gulden dari kantong pribadinya untuk membuat lapangan sepak bola yang layak bagi kaum pribumi. Lapangan di Laan Trivelli (Petojo) inilah yang menjadi markas VIJ.
Bond sepak bola pribumi akhirnya memiliki stadion sepakbola yang representatif dan berstandar internasional dengan tribun juga ruang makan.
VIJ kemudian mendorong terjadinya persatuan yang lebih luas klub-klub sepakbola pribumi. Mereka aktif berkorespodensi dengan klub-klub pribumi lainnya dan mengontak secara khusus Ir Soeratin agar angan-angan persatuan klub sepak bola pribumi itu terbentuk.
Hasilnya pada 19 April 1930 terbentuklah PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).
Thamrin saat itu telah bertindak menjadi jembatan dunia pergerakan dan sepak bola dalam skala yang lebih luas. Ia seringkali mengajak para koleganya di Dewan Rakyat maupun di luarnya untuk ikut menghadiri pertandingan yang diselenggarakan VIJ maupun PSSI. Mereka bahkan diajak ikut bermain dalam pertandingan persahabatan.
"Hatta walaupun sangat kiri, dia sangat islami, dia pakai celana panjang saat bermain bola. Kalau kena sliding tackle dia akan berdiri dan bilang 'Anda tidak baik bermainnya', dia akan ngajarin," kata Rizal.
Rizal bercerita sepak bola yang awalnya adalah hiburan rakyat, lama-lama tumbuh menjadi alat perjuangan politik.
Pada masa pergerakan, para pahlawan nasional seperti Hatta dan Syahrir memiliki klub sepak bola. Namun, kata dia, Thamrin-lah tokoh yang mengeluarkan uang pribadinya untuk membeli lapangan.
Rizal pun mengusulkan agar Pemprov DKI mengabadikan nama MH Thamrin pada stadion yang akan dibangun bagi klub Persija.
"Ketika kita punya stadion, kita mulai bagaimana menamai stadion dengan nama orang yang bisa kita teladani, yang memberikan kesadaran sepak bola adalah etos," ujar JJ Rizal.
Baca juga: Ada Usulan, Stadion BMW Diberi Nama MH Thamrin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.