DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Depok menanggapi maraknya pelajar di Depok yang bolos sekolah dengan alasan gerbang sekolah sudah ditutup karena terlambat datang.
Kepala Dinas Pendidikan Depok Mohammad Thamrin meminta agar seluruh sekolah di Depok membuka gerbang sekolah bagi siswanya yang telat datang.
Thamrin mengatakan, pelajar yang terlambat tersebut lebih baik diberi hukuman yang dapat meningkatkan disiplin dan religinya.
"Ya lebih baik disuruh ngaji, bisa juga mengelap kaca, atau mengerjakan tugas apa gitu," ujar Thamrin, Saat dihubungi, Jumat (22/2/2019).
Baca juga: Disdik Depok: Larangan PR Bagi Siswa Sudah Sejak Tahun Lalu, tetapi...
Hal tersebut menurutnya lebih baik dilakukan daripada dipulangkan karena khawatir malah terjadi tindakan negatif yang dilakukan oleh pelajar.
"Lebih baik dilakukan hukuman mendidik dibanding pulang akhirnya anak enggak berani pulang karena takut dimarahin orangtuanya," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mensosialisasikan hal tersebut ke sekolah-sekolah negeri yang ada di Kota Depok.
"Jadi tidak ada lagi di sekolah negeri yang terlambat disuruh pulang. Kalau ada yang seperti itu laporkan ke saya," ucapnya.
Baca juga: Diduga Ketahuan Bolos Sekolah, Pelajar di Depok Bunuh Diri
Sebelumnya diketahui, Satuan Polisi Pamong Praja Depok menjaring puluhan pelajar di Depok yang bolos sekolah.
Ada yang ditemukan tengah bermain warnet, nongkrong di warung kopi, bahkan pacaran di Situ Cilodong.
Sebagian pelajar tersebut beralasan bolos karena tidak dibukakan pintu gerbang saat terlambat ke sekolah.