Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Penentuan Cawagub DKI, 2 Nama Sudah Diputuskan

Kompas.com - 24/02/2019, 06:50 WIB
Nursita Sari,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya memutuskan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.

Kedua pihak sepakat memilih kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai kandidat pengganti Sandiaga Uno itu.

Agung saat ini menduduki jabatan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta, sementara Syaikhu merupakan Ketua DPW PKS Jawa Barat.

Kesepakatan Gerindra dan PKS ditandai dengan penandatanganan surat penetapan cawagub DKI oleh DPD Gerindra DKI Jakarta dan DPW PKS DKI Jakarta pada Jumat (22/2/2019).

Setelah itu, Gerindra dan PKS DKI bakal meminta tanda tangan ketua umum dan sekretaris jenderal mereka masing-masing.

Dipilih berdasarkan fit and proper test

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, dua nama cawagub DKI dipilih berdasarkan hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Agung dan Syaikhu merupakan dua kader PKS yang direkomendasikan tim panelis fit and proper test sebagai cawagub.

"Proses pengisian cawagub yang akan menggantikan Pak Sandi, alhamdulilah kami telah sepakat dan menerima usulan yang telah disepakati hasil fit and proper test," kata Taufik.

Sebelum dua nama ini diputuskan, Gerindra dan PKS diketahui menggelar rangkaian fit and proper test, mulai dari wawancara, focus group discussion (FGD) yang melibatkan sejumlah tokoh, hingga pendalaman terhadap hasil FGD.

Anggota DPRD DKI tak lolos

Fit and proper test cawagub DKI diikuti tiga kader PKS. Selain Agung dan Syaikhu, ada Abdurrahman Suhaimi yang mengikuti tes tersebut. Namun, anggota DPRD DKI Jakarta itu tidak lolos menjadi kandidat wagub.

Taufik menyebut Suhaimi tidak cocok menempati posisi wagub. Suhaimi lebih tepat menjabat sebagai anggota legislatif.

"Pak Suhaimi bukan enggak lulus. Tapi tidak tepat ditaruh di situ, dia bukan eksekutor, bukan tipenya. Dia udah tepat di legislatif," kata Taufik.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo menyampaikan hal serupa. Suhaimi tidak dipilih karena saat ini memiliki jabatan penting di DPRD DKI Jakarta.

"Bapak Abdurrahman Suhaimi saat ini memiliki tugas penting sebagai Ketua Fraksi PKS dan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, dan tugas penting lainnya," kata Syakir.

Senin, nama cawagub diserahkan ke Anies

Gerindra dan PKS bakal menyerahkan dua nama cawagub DKI ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Senin (25/2/2019) besok.

"Insya Allah, Senin kami ajukan ke Pak Gubernur untuk disampaikan kepada DPRD," kata Taufik.

Setelah proses itu, Anies harus menyerahkan dua nama cawagub DKI ke DPRD DKI Jakarta. DPRD DKI nantinya akan menggelar rapat paripurna untuk memilih wagub baru melalui mekanisme pemilihan suara (voting).

Soal kemungkinan dua nama ini terganjal di DPRD, Taufik berharap anggota dewan bisa menerima dan memilih satu di antaranya.

"Doakan yang baik-baik, doakan kuorum, doakan sebelum pemilu selesai," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com