Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bekasi Janji Segera Menindaklanjuti Aspirasi Warga Dekat TPA Burangkeng

Kompas.com - 25/02/2019, 16:51 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi Dodi Agus mengatakan, pihaknya masih menunggu surat dari perwakilan Desa Burangkeng terkait pengajuan pembenahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng serta aspirasi warga Desa Burangkeng.

Dodi mengatakan, seharusnya warga mengikuti prosedur sesuai aturan yang berlaku apabila ingin mengajukan aspirasi kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Jika sudah mengirim ke pihak Pemkab, maka nantinya akan ada pembahasan terkait aspirasi warga tersebut.

"Ya itu jangan lapor ke media, langsung saja surati ke Bupati minta kompensasi. Nanti dibahas, gitu resmi dengan tim mereka. Masyarakat di sana harus solid dulu. Timnya dibentuk dulu, yang sudah dibentuk Kepala Desa bagus itu menurut saya," kata Dodi saat dikonfirmasi, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Warga Ingin TPA Burangkeng di Kabupaten Bekasi Ditutup

Adapun Pemerintah Desa Burangkeng sudah membentuk tim 17 yang bertugas menampung aspirasi warga Desa Burangkeng terkait keberadaan TPA Burangkeng.

Dodi pun menyambut baik pembentukan tim tersebut agar aspirasi warga bisa legal dan sesuai aturan tersampaikan ke pihak Pemkab Bekasi.

Dia menambahkan, dengan senang hati pihaknya akan membahas harapan dan keinginan warga Desa Burangkeng yang berdampingan langsung dengan TPA Burangkeng.

"Kalau sudah dibentuk tim 17 ya ayo kami tunggu, kapan kami diskusi resmi. Kami masih menunggu kapan mereka berkirim surat, dilampirkan dengan SK (Surat Keputusan) mereka. Ayo bareng-bareng kita perjuangin, kita goal-in keinginan masyarakat," ujar Dodi.

"Jangan teriak kayak katak dalam tempurung. Bisanya cuma teriak, kapan mau bergeraknya. Saya sudah bilang dari dulu, buat legal formalnya, jangan hanya teriak saja," sambung Dodi.

Diketahui, warga Desa Burangkeng mengancam akan menutup TPA Burangkeng apabila aspirasi mereka tidak dikabulkan Pemkab Bekasi.

Baca juga: Perluasan Lahan TPA Burangkeng Bekasi Terbentur RTRW

Adapun warga berharap ada perhatian khusus untuk warga Desa Burangkeng yang hidup berdampingan langsung dengan TPA. 

Secara kompak warga meminta kepada Pemkab Bekasi, antara lain menata dan membenah TPA, membuat saluran air di permukiman warga, pembenahan jalan, pemberian uang kompensasi, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com