Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Proses Pelipatan Surat Suara oleh Pekerja Perusahaan Percetakan..

Kompas.com - 04/03/2019, 16:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penyortiran dan pelipatan surat suara untuk Pemilihan Umum 2019 di wilayah Jakarta Pusat telah dimulai sejak 18 Februari.

Bertempat di sebuah rumah sewa di kawasan Paseban, Jakarta Pusat, sebanyak 60 pekerja profesional bekerja menyortir dan melipat ratusan ribu surat suara.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi tempat penyortiran dan pelipatan surat suara tersebut pada Senin (4/3/2019). Puluhan pekerja menempati pos masing-masing.

Ada pekerja yang memilih melipat surat suara sambil berdiri, ada pula pekerja yang memilih duduk di lantai.

Baca juga: 1.551 Surat Suara di KPU Jakpus Rusak, 60 Persen karena Pemotongan Tidak Simetris

Bagi pekerja yang memilih melipat surat suara sambil berdiri, mereka menempati meja-meja berbentuk persegi panjang. Masing-masing meja diisi dua sampai tiga pekerja. 

Tugas pertama para pekerja adalah menyortir surat suara, antara surat suara yang rusak dan yang tidak rusak.

Kerusakan surat suara dapat dilihat dari kebersihan surat suara dan ada atau tidaknya noda di surat suara.

Selanjutnya, surat suara yang tidak rusak akan langsung masuk proses pelipatan. Para pekerja tidak melipat surat suara satu per satu.

Mereka melipat tumpukan surat suara sekaligus yang berisi 5-15 surat suara.

Para pekerja tampak serius saat melipat surat suara. Tak ada obrolan antar pekerja selama proses pelipatan.

Hanya terdengar suara tumpukan kertas saat diletakkan ke atas meja untuk dilipat.

Staf logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Pusat Adi Faisal mengatakan, para pekerja pelipat surat suara itu merupakan tenaga profesional dalam melipat kertas.

Baca juga: 1.521 Surat Suara Pilpres di Jakarta Barat Rusak

Mereka adalah pekerja dari perusahaan-perusahaan percetakan di kawasan Kemayoran dan Cempaka Putih. Mereka bekerja mulai pukul 08.00-20.00 WIB setiap harinya.

"Mereka memang profesional, rata-rata orang percetakan yang terbiasa dengan melipat kertas. Biasanya kalau enggak ada pekerjaan dari KPU, mereka terbiasa melipat undangan atau tabloid," kata Adi kepada Kompas.com.

Keamanan proses pelipatan surat suara juga terjamin. Ada enam pengawas dari KPU yang bersiaga setiap harinya.

Adi mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian dalam proses pelipatan surat suara itu.

"Kalau dari kepolisian ada delapan orang, yakni empat orang jaga dari pagi hingga siang, sementara empat lainnya jaga dari siang hingga malam hari," ujar Adi.

Adapun proses pelipatan surat suara di Provinsi DKI Jakarta ditargetkan rampung pada 30 Maret 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com