JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta berpotensi digelar setelah pemilihan umum (pemilu) serentak 2019.
Sebab, banyak anggota DPRD DKI yang kembali mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif (pileg) 2019, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
"Tahapannya masih panjang. Sekarang, kan, tahun politik, keganggu semua. Ada yang kampanye, kami, kan, maju (nyaleg) lagi," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).
Baca juga: Dua Nama Cawagub DKI Diserahkan ke DPRD
Namun, pemilihan wagub melalui mekanisme pemungutan suara (voting) anggota DPRD DKI itu juga bisa saja digelar sebelum pemilu serentak.
Hal itu bergantung pada lobi dua calon wakil gubernur yang diusung Partai Gerinda dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada anggota Dewan.
"Tergantung kecerdikan dia saja bagaimana pendekatannya. Kalau saya, sekarang saya siap, besok juga saya siap," katanya.
Baca juga: PKS-Gerindra Serahkan 2 Nama Cawagub DKI ke Anies
Prasetio menyarankan dua cawagub, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, serta partai pengusungnya untuk berkomunikasi dengan fraksi-fraksi di DPRD DKI.
Salah satu tujuannya agar para anggota fraksi menyempatkan waktu untuk menghadiri rapat paripurna pemilihan wagub di tengah kesibukan mereka pada tahun politik.
Sebab, pemilihan wagub baru bisa digelar jika dihadiri 2/3 dari seluruh anggota DPRD DKI yang berjumlah 106 orang.
Baca juga: Jalan Panjang Penentuan Cawagub DKI
"Saya sih minta mereka (cawagub) coba hubungi fraksi-fraksi. Gerindra dan PKS juga harus bergerak, pendekatannya gimana biar cepat selesai," ucap politikus PDI-P tersebut.
DPRD DKI telah menerima surat berisi dua nama cawagub DKI Jakarta yang diusulkan Gerindra dan PKS dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Senin (4/3/2019).
Proses selanjutnya yakni DPRD DKI akan menentukan jadwal rapat paripurna untuk memilih wagub pengganti Sandiaga Uno.
Jadwal rapat paripurna pemilihan wagub itu hingga kini belum ditentukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.