Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Ramyadjie Priambodo, Tersangka Pembobol Mesin ATM

Kompas.com - 19/03/2019, 07:37 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi


Sementara itu, pihak kepolisian enggan menyebut latar belakang RP.

"Belum ada info sampai ke sana (hubungan kerabat dengan Prabowo Subianto). Kami tunggu proses dari penyidik," ujar Argo.

Temuan mesin ATM di kamar RP

Saat RP ditangkap di kamar apartemennya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya mesin ATM.

Argo mengatakan, RP menyimpan mesin ATM di kamarnya untuk mempelajari kelemahan mesin ATM.

"Jadi infonya sedang dipelajari sistem mekanisme mesin ATM itu seperti apa, kelemahannya mesin ATM itu seperti apa," ujar Argo.

Baca juga: Ini Tujuan RP Simpan Mesin ATM di Kamarnya...

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya seperti dua kartu ATM, laptop, dua kartu putih yang berisi data nasabah, telepon genggam, masker, uang tunai Rp 300 juta, dan kerudung.

Kerudung tersebut digunakan RP untuk menyamar menjadi seorang perempuan saat mengambil uang di mesin ATM.

Jadi perempuan

Tersangka RP menyamar menjadi seorang perempuan dengan mengenakan kerudung saat melakukan skimming mesin ATM di kawasan Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.

"Tersangka menggunakan kerudung saat mengambil (uang di mesin) ATM di daerah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Dia kayak perempuan kalau dilihat dari CCTV," ujar Argo.

Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com dari tim penyidik Polda Metro Jaya, tampak RP beraksi di salah satu mesin ATM pada 15 Januari 2019 memakai kerudung warna hitam dan kemeja lengan panjang warna putih.

Ia melilitkan kerudung itu di kepalanya secara sederhana. Dari rekaman CCTV, RP pun terlihat seperti seorang perempuan. 

Baca juga: Menyamar Jadi Perempuan, RP Sudah 50 Kali Bobol ATM

RP juga memakai masker berwarna hijau untuk menutupi wajahnya. Namun, belum diketahui di mana lokasi foto tersebut.

RP mengaku telah melakukan skimming mesin ATM sebanyak puluhan kali.

"Setelah kami ungkap, pelaku ini sudah sekitar 50 kali narik (uang di mesin) ATM," kata Argo.

Saat ini, polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui informasi lebih lanjut sejak kapan RP melakukan aksi tersebut.

"Belum ada info dari tahun berapa. Saat ini, Polda Metro Jaya masih menangani kasus tersebut," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com