BEKASI, KOMPAS.com - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 111 juta raib digondol maling di sebuah mobil yang dikendarai Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Harapan Baru III bernama Rita Yulia Ramdani.
Tak pernah terbayangkan oleh Rita jika pada akhirnya tas yang berisi dana BOS sebesar Rp 111 juta itu raib. Dia pun hanya terduduk lemas saat mengetahui tas itu hilang dari mobilnya.
Rita mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (18/3/2019) pukul 11.30 WIB.
Saat itu, ia pergi dari SDN Harapan Baru III menuju Bank Jawa Barat (BJB) di Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur untuk mencairkan dana BOS tersebut.
Baca juga: Dana BOS SD di Bekasi Dicuri, Disdik Minta Sekolah Cairkan Bantuan secara Bertahap
Ketika tiba di bank, sudah ada lebih dahulu bendahara dan petugas keamanan sekolah untuk mengurus pengajuan pencairan dana BOS.
"Jadi saat saya sampai ke sana, sudah tinggal giliran tanda tangan dan ambil uang itu," kata Rita di Ruang Kepala SDN Harapan Baru III, Rabu (20/3/2019).
Biasanya, saat mencairkan dana BOS, Rita hanya hadir di bank untuk tanda tangan pencairan dana dan dana dibawa bendahara sekolah.
Namun, saat itu, bendahara sekolah mendapat kabar bahwa ada saudaranya yang meninggal dunia sehingga tidak bisa membawa dana tersebut.
"Dia (bendahara sekolah) bilang, ibu saja yang pegang, ibu kan bawa mobil. Akhirnya saya yang bawa uang itu, sebelum-sebelumnya kalau cairkan uang BOS langsung bendahara saya yang pegang," ujar Rita.
Adapun dana BOS yang cair dari bank sebesar Rp 121 juta, tetapi Rp 10 juta dibawa bendahara sekolah untuk bayar percetakan. Jadi, total dana BOS yang dibawa Rita sebesar Rp 111 juta.
Kemudian, dari bank, Rita pergi ke salah satu SMA PGRI di Perwira, Bekasi Utara untuk mengikuti rapat.
Selesai rapat, Rita kembali ke sekolah dengan Kepala SDN Teluk Buyung III Erna Rosilawati yang ikut numpang di mobil Rita.
Dalam perjalanan, saat di Jalan KH Tabrani, Bekasi Utara, tepatnya dekat Perumahan Tititan Kencana, ban mobil Rita kempis.
Rita pun bingung karena bannya tubles dan kalaupun terkena paku tidak akan langsung bocor.
"Ban saya tubles, saya sempat paksain jalan tapi sudah benar-benar enggak bisa sampai akhirnya saya ke tukang tambal ban. Ya jarak 300 meter dari titik awal bocor," ujar Rita.