Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Harus Digendong, Fauzan Tetap Semangat Pergi ke Sekolah...

Kompas.com - 20/03/2019, 19:05 WIB
Walda Marison,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA.KOMPAS.com - Fauzan Akmal Maulana, siswi kelas III SMP 1 Terbuka Tangerang Selatan, dikenal sebagai orang yang punya semangat belajar kuat di sekolah.

Ia tidak malu atau pun patah semangat untuk bersekolah meskipun dengan keterbatasan fisiknya.

"Dia punya semangat belajar yang kuat, enggak pernah malu, enggak pernah minder sama sekali," ujar, Tuti (48), pengurus SMP 1 Terbuka, Tenggarang Selatan saat ditemui Kompas.com, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Pionir dan Misi Penerbangan Inspiratif yang Tercatat dalam Sejarah...

Fauzan tengah menjadi perbincangan warganet setelah akun Instagram @tangsel.life mengunggah video Fauzan yang digendong ibunya ke sekolah.

Cerita Fauzan yang diunggah akun Instagram itu menuai pujian dan simpati. Siswa berusia 15 tahun itu menderita distrofia muscular progresiva (DMP) atau kelemahan otot.

Penyakit yang diderita Fauzan sejak 2015 itu membuat dia tidak bisa berjalan seperti orang normal.

Berdasarkan keterangan pada video akun Instagram itu, Fauzan terlahir normal. Ia kehilangan kemampuan ototnya pada 2015.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Malu sama Fauzan buat yg masih mengeluh. semangat fauzan, semangat mamah winih, semoga selalu diberikan kesehatan, dimurahkan rezekinya. Aamiin ???????? . Kisah Inspiratif Fauzan, Penderita Lemah Otot Tetap Semangat Bersekolah. Hidup dalam keterbatasan bukan halangan bagi Fauzan Akmal Maulana, (15) penderita Distrophia Muculor Progresive (DMP) atau kelemahan pada otot, untuk menempuh pendidikan formal di sekolah Terbuka. Meski saraf-saraf ototnya semakin melemah, tapi tidak melemahkan keinginan Fauzan untuk mengenyam pendidikan formal dan menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter. Lahir secara normal tanpa satu kekurangan apapun pada (31/5) lalu, Fauzan Akmal Maulana, tiba-tiba saja tak bisa bangkit dari kasur di pagi hari di tahun 2015. "Waktu itu kelas 5 SD, padahal kelas 1,2,3 itu enggak apa. Saya bisa ikut upacara, bisa main sepeda kaya anak" biasa," kenang dia, Selasa (19/3) mengawali pembicaraan dgn merdeka.com di SMP Terbuka 1 Tangerang Selatan. Dia dan keluarga hanya bisa pasrah, sampai kemudian divonis Dokter dari RSU Fatmawati, Jaksel, Fauzan mengidap penyakit otot lemah (DMP). Yg merupakan penyakit genetik berdasarkan keturunan. "Awalnya dapat keringanan dari kepala Sekolah di SD, tapi saya tetap mau ikut sekolah. Akhirnya bisa lulus (SD) juga," ucap dia. Tak sampai di situ, semangat Fauzan melanjutkan sekolah ke tingkat lebih tinggi dia wujudkan, dengan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Terbuka 1 Tangerang Selatan. "Karena kami juga engga mampu memasukan Fauzan ke sekolah berkebutuhan khusus swasta, akhirnya dapat informasi ada SMP terbuka di Tangsel, dan kami mendaftar," kata Winih (49), Ibu Fauzan. Ditengah keterbatasannya itu, Winih berupaya memenuhi keinginan Fauzan yg kuat utk meneruskan pendidikan formalnya di sekolah. "Dasarnya memang dia senang sekolah, dia dan kami keluarga juga tidak pernah menganggap Fauzan ini lemah, tak berdaya. Kami kuatkan, & akhirnya bisa sekolah sampai sekarang mau Lulus SMP," terang dia. . Lanjut dikolom komen???????? Video @pegembira_riang #inspiratif #tangsellife #tangsel #tangerangselatan #smpn1tangsel #fauzan #ciputat #pamulang #serpong #bsdcity #bintaro #ilovetangsel #guetangsel #initangsel

A post shared by Tangsel Life (@tangsel.life) on Mar 19, 2019 at 1:00am PDT

Tuti pun salut akan semangat belajar yang dimiliki Fauzan. Bahkan, untuk anak dengan kondisi fisik seperti itu, kata dia, Fauzan tidak pernah ketinggalan materi pelajaran.

"Dia itu masih bisa mengikuti pelajaran. Nilai-nilainya lumayan semua," kata Tuti.

Sebagai siswa sekolah terbuka, Fauzan tidak harus setiap hari belajar di Gedung SMP 1 Tangsel.

Ia bisa belajar di tempat lain, seperti di Baitu Maal, Pondok Aren, Tanggerang Selatan.

Baca juga: Kibor Piano untuk Mbah Jo, Pemijat Tuna Netra di Terminal Banyuwangi

SMP 1 Terbuka ini juga diisi oleh siswa yang mayoritas memiliki keterbatasan perekonomian atau keterbatasan fisik.

Saat mengikuti pelajaran di kelas, Fauzan duduk di kursi roda atau tidur telentang.

"Karena kan dia memang terlahir sama seperti kita. Saya kadang khawatir dengan emosionalnya dia karena kondisinya yang seperti ini," ujar Tuti.


Namun, kekhawatiran itu tak terjadi. Tuti juga mengatakan bahwa selama ini Fauzan mendapat dukungan dari teman-temannya. 

Mereka nampaknya dapat menerima kondisi Fauzan dengan baik sehingga dirinya tidak merasa berbeda dengan anak lainya.

Tidak jarang Fauzan dibantu oleh teman-temanya karena keterbatasan fisik itu. Jika Fauzan ingin ke kamar mandi atau jajan di sekolah misalnya, teman sebayanya menggendong dia.

"Ya teman-temannya saja yang pada nolongin, mereka yang menggendong Fauzan," ujar dia.

Namun, yang paling berperan dalam menyemangati Fauzan bersekolah adalah sang ibu.

Baca juga: Pakai Kursi Roda, Ramjan Naik KRL dari Jatinegara ke Depok Sambut Ahok

Perjuangan Winih (49) yang setiap hari mengantar jemput Fauzan ke sekolah dengan cara menggendong anaknya itu merupakan contoh besarnya kasih seorang ibu kepada anaknya.

Menurut Tuti, sang ibu hampir tidak pernah absen mengantar dan menjemput anaknya menuntut ilmu. Alhasil, perlakuan ibunya itu pun mengundang simpati para guru.

Pada Jumat (22/3/2019), Fauzan akan ke sekolah untuk try out Ujian Nasional. Sungguh semangat Fauzan patut dicontoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com