Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek SDN Harapan Baru III Harus Ganti Rp 111 Juta Dana BOS yang Raib

Kompas.com - 20/03/2019, 20:56 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, pihaknya meminta Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Harapan Baru III, Rita Yulia Ramdani, mengganti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 111 juta yang hilang dari dalam mobilnya.

Inay mengatakan, hal itu berdasarkan aturan yang tertuang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain. 

"Sesuai aturan Tuntutan Perbendaharaan, dan Ganti Rugi (TPGR) uang itu harus diganti oleh yang bersangkutan (Kepsek)," kata Inay, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Kronologi Dana BOS Rp 111 Juta Raib dari Mobil Kepsek SDN di Bekasi

Ia menjelaskan, pihaknya sudah menerima surat pernyataan dari Rita yang berisi kronologi kejadian yang menimpanya. Rita juga diketahui sudah melaporkan hal itu ke pihak kepolisian.

Kini, Disdik Kota Bekasi masih menunggu mekanisme ganti rugi dana BOS itu dari pihak Inspektorat.

"Kepsek bikin pernyataan pembayaran, bertahap atau langsung lunas. Uang dimasukin lagi ke rekening kas sekolah atau untuk operasional sesuai yang diberikan dari pemerintah pusat," ujar Inay.

Terkait hal itu, Rita menyatakan siap mengganti rugi daba BOS sebesar Rp 111 juta itu. Dia juga mendapat bantuan dari sesama guru setelah kejadian nahas tersebut.

"Kalau memang saya disuruh ganti rugi, saya siap. Ini jadi pelajaran berharga buat saya agar lebih hati-hati dan tidak lalai. Ini juga ada teman-teman kasih uang bantu saya. Banyak sekali yang support dan dukung saya," ujar Rita.

Dia berharap pihak kepolisian bekerja cepat sehingga bisa menangkap pencuri dana BOS itu.

Senin lalu pukul 11.30 WIB, Rita bersama Kepala SDN Teluk Buyung III hendak pergi ke SDN Harapan Baru III menggunakan mobil. Di dalam mobilnya terdapat tas yang berisi dana BOS sebesar Rp 111 juta yang baru dicairkan dari bank.

Di tengah perjalanan yakni di Jalan KH Tabrani, Bekasi Utara, tiba-tiba ban mobil Rita kempes. Usai bertanya pada tukang tambal ban yang tak jauh dari titik awal ban mobilnya bocor, ternyata bannya terkena paku payung.

Rita bergegas keluar dari mobil dan mengecek bannya. Dia menghampiri tukang tambal ban untuk bertanya-tanya tentang bocornya ban mobilnya.

Saat dia berbicara dengan tukang tambal ban itu, tiba-tiba ada orang yang berteriak bahwa tas dari mobilnya digondol maling.

Di dalam tas tersebut ada dana BOS itu.  

Rita bukan hanya kehilangan dana BOS sebesar Rp 111 juta. Dia juga kehilangan uang pribadi sebesar Rp 2 juta, STNK, KTP, SIM yang berada di tas yang berisi dana BOS tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com