JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya AKBP Barnabas mengatakan, terduga teroris YS alias Khodijah meninggal di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Hasil uji laboratorium menunjukkan terdapat asam klorida dengan kadar 8,5 persen di lambung YS.
"Dia merasa sakit, jadi kami langsung bawa ke rumah sakit (Polri Kramatjati). Dia meninggalnya di sana. Kalau melihat hasil (laboratorium), ada asam klorida di lambungnya. Kemungkinan dia minum atau apa gitu di kamar mandi (Rutan Polda Metro Jaya)," kata Barnabas, Kamis (21/3/2019).
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Rela Tinggalkan Keluarga dan Jual Aset
Barnabas belum dapat memastikan jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi YS. Menurutnya, YS selalu mendapatkan makanan dari Densus 88 Polri.
"Semua pengawasan makanan sudah ketat. Dia kan tahanan teroris yang merupakan titipan dari Densus 88. Jadi, yang memberikan makanan dan merawat itu Densus 88," kata Barnabas.
"Saat ini masih dalam penanganan penyidik sebelumnya dia mengkonsumsi apa," sambungnya.
YS yang ditangkap pada Kamis pekan lalu di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Setelah ditangkap, YS diperiksa di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta.
Petugas kemudian menemukan YS dalam kondisi sakit, Senin lalu. Setelah pertolongan pertama tidak membuahkan hasil, petugas melarikan YS ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa YS tidak tertolong
"Saudara Y alias Khodijah sempat dirawat di RS Bhayangkara selama beberapa jam, dokter sudah berupaya, namun Allah berkehendak lain," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat PolriBrigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu.
Aparat kepolisian menduga YS mengakhiri nyawanya dengan cara menenggak zat kimia keras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.