Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Siswa SDN di Jakarta Dapat Makanan Gratis, Apa Saja Menunya?

Kompas.com - 28/03/2019, 15:36 WIB
Tatang Guritno,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh siswa dan siswi SD Negeri di Jakarta akan menerima tambahan makanan gratis hingga akhir tahun ajaran 2019.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kecukupan asupan gizi bagi siswa-siswi.

Penyediaan makanan dilakukan setiap Senin-Jumat.

"Diberikan setiap hari Senin-Jumat untuk para siswa. Menyesuaikan waktu belajar mengajar, bisa pagi, siang dan sore," ujar Ratiyono, di Jakarta Utara, Rabu (27/3/2019). 

Baca juga: Ini Reaksi Risma Melihat Baju Siswa SD di Surabaya Sobek...

Pihaknya menyediakan 29 varian makanan yang direkomendasikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 

"Roti dan susu UHT, onde-onde kacang hijau dan susu UHT, pudding dan jambu manis, pisang bakar keju, kue lumpur dan susu UHT, martabak telur dan rambutan, dan omelet telur daging," katanya. 

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Utara Budi Sulistiono mengatakan, program ini sudah dijalankan dua kali. 

Baca juga: Demi Keamanan, Guru dan Siswa SD yang Sekolahnya Terendam Banjir di Bangka Diliburkan

"Pertama kali dilakukan tahun 2018 dengan 13 SDN di Kecamatan Penjaringan dan Pademangan, sedangkan sekarang di wilayah Jakarta Utara sudah mencakup 26 SDN dengan total 13.102 murid," ujar Budi.

Ia mengatakan, seluruh siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 akan menerima tambahan makanan gratis tersebut.

Nantinya, siswa yang masuk ajaran baru pada Juli 2019 juga akan diberikan makanan gratis tersebut. 

Baca juga: Perangi Sampah, Siswa SD Buat Ecobrick

Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengalokasikan dana Rp 324 miliar untuk program penyediaan makanan tambahan anak sekolah pada APBD 2019. 

Anggaran dihitung dengan harga Rp 10.800 per paket setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com