Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan KRL, Warga: Penumpang di Stasiun Cakung Sempat kayak Cendol

Kompas.com - 02/04/2019, 21:29 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Cakung, Jakarta Timur akibat kereta rel listrik (KRL) tidak bisa mengantarkan penumpang hingga Bekasi dan Cikarang.

Tak bisa melintasnya kereta disebabkan gangguan listrik aliran atas (LAA) di lintas Tambun-Bekasi.

Susti, seorang penumpang yang awalnya ingin menuju Bekasi, menggambarkan padatnya kondisi stasiun.

"Ramai banget, banyak penumpang yang menumpuk, terutama yang ke Cikarang, ada yang bawa anak-anak juga, kasihan," kata Susti saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2019) malam.

Baca juga: KRL Gangguan, Transjakarta Pecahkan Rekor Penumpang

Susti mengatakan, puncak kepadatan penumpang terjadi pukul 18.30 WIB.

"Tadi (stasiun) sempat sampai kayak cendol, tetapi tadi, kalau sekarang sudah agak sepian sedikit yang habis maghrib tadi parah," ujar Susti.

Perbaikan yang tak kunjung selesai pun membuat ia menyerah dan memutuskan untuk menggunakan ojek online untuk kembali ke kediamannya yang ada di Bekasi.

Namun, masalah tak berhenti disitu, Susti mengatakan, padatnya warga yang berada di stasiun mengakibat gangguan sinyal telekomunikasi sehingga ia kesulitan untuk memesan ojek online.

"Ini terpaksa jalan dulu cari sinyal, enggak bisa order, abang gojeknya enggak dapat sinyal kita juga gak dapat sinyal jadi gak bisa order," kata dia.

Tampak penumpang KRL menumpuk di Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019).Bidik Layar Twitter @Thedidid1 Tampak penumpang KRL menumpuk di Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019).

Keluhan-keluhan yang sama turut disampaikan warga melalui akun media sosial mereka, salah satunya akun @kang_anu.

"Tahu apa yang terjadi di stasiun Cakung malam ini? kacau balau. Orang-orang lalu berjalan kaki dari stasiun Cakung ke stasiun Kranji. Wow~," tulis akun tersebut.

Baca juga: Ada Rel Patah dan Gangguan Listrik, Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Cakung

Hal serupa juga disampaikan pengguna akun Twitter @putkem.

"Kerjaan banyak, kereta gangguan cuma sampe stasiun Cakung. Dan sampe sekarang gatau gimana caranya pulang dari Cakung ke Bekasi. Ojek online sulit buat jemput karena macet parah ini," tulis akun itu.

Diberitakan sebelumnya, terjadi gangguan LAA di lintas Tambun-Bekasi sehingga kereta tak bisa melintas.

"Saat ini perjalanan KRL di lintas Bekasi masih tetap dilayani hingga Stasiun Cakung. Karena Cakung menjadi stasiun akhir dan pemberangkatan, maka kepadatan pengguna di Stasiun Cakung akan lebih dari biasanya," kata Vice Presiden Communication PT KCI, Anne Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com