Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Tuding LRT Jabodebek Penyebab Banjir, Tanggapan Adhi Karya...

Kompas.com - 04/04/2019, 15:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya selaku kontraktor proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek menerima kritikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut proyek tersebut menyebabkan banjir.

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, kritikan Anies akan menjadi evaluasi pelaksanaan proyek LRT Jabodebek.

"Pada intinya kami evaluasi, itu, kan, masukan yang bagus. Kehadiran Pak Gubernur, kami tanggapi dan kami evaluasi ke depan sesuai arahan tadi pagi," kata Syahgolang kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: LRT Jabodebek dan Becakayu Sebabkan Genangan, Anies Akan Beri Peringatan Keras

Syahgolang menuturkan, salah satu hal yang dievaluasi adalah kurangnya jumlah pompa untuk mengurai genangan.

Pihaknya akan menambah jumlah pompa sebagaimana yang dikritik Anies.

"Sudah, sudah ada, pompa sudah disediakan cuma hasil tadi pagi informasinya ada yang kurang nanti akan kita tambahkan," ujarnya. 

Baca juga: Anies: Kalau Bicara Pelebaran Sungai, Tidak Akan Selesaikan Masalah

Syahgolang melanjutkan, pihaknya juga akan meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait di lingkup Pemprov DKI guna mencegah banjir.

Pagi tadi, Anies menginspeksi proyek LRT Jabodebek di kawasan Pancoran dan Cawang.

Ia menilai proyek tersebut menyebabkan genangan setiap kali hujan deras tiba.

Baca juga: Bukan Pelebaran Kali Pulo, Ini Langkah Anies Cegah Tanggul Jatipadang Jebol

Sebab, kata Anies, pilar-pilar proyek LRT menghalangi saluran air.

Anies juga mengkiritik tidak adanya pompa permanen dari pihak kontraktor guna mengalirkan air genangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com