Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Jakarta Bisa seperti di Singapura dan China, asal...

Kompas.com - 04/04/2019, 18:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

“Padahal ada Permenhub mengenai sarana perkeretaapian, tingkat kebisingan maksimal 80 desibel. Tapi tadi kita coba pada ruas tertentu, 80 lebih, terutama dari Bundaran Senayan,” kata dia merujuk Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 175 Tahun 2015.

Darmaningtyas juga menyinggung soal akses dari dan menuju stasiun MRT yang belum rapi. “Padahal, sudah ada juga JakLingko. Ini mestinya ditata," kata dia lagi.

Menurut dia, di kota-kota lain di luar negeri, stasiun MRT sudah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Hal senada disampaikan oleh Abdurrahman (25) yang pernah backpacker ke beberapa tempat di China.

Ia menceritakan, kota-kota di China memiliki terminal terpadu yang mengintegrasikan berbagai moda transportasi, dilengkapi dengan kawasan perbelanjaan.

Praktis, warga tidak perlu bingung untuk melanjutkan perjalanan ke titik-titik lain yang tidak dijangkau oleh jaringan MRT.

“Paling penting integrasi ini, contohnya di China. Waktu di sana saya sampai bengong, karena terminalnya sudah kayak bandara,” ujar dia.

Sementara itu, di Jakarta, penumpang yang turun dari MRT masih harus menyambung ojek online untuk mencapai tujuannya.

"Mau jalan kaki, tetapi trotoar yang lebar-lebar dan nyaman paling hanya di sekitar HI (Hotel Indonesia) atau Senayan kan,” kata dia.

Akses sulit

Amalia (22) yang sehari-hari bekerja di bilangan Sudirman juga mengutarakan pendapat senada.

Baginya, salah satu perbedaan mendasar antara Jakarta dan Singapura terletak pada akses menuju MRT.

“Kalau di Singapura, habis turun MRT langsung bisa dapat bus buat lanjut perjalanan,” ucap Amalia.

Integrasi semacam ini, lanjut Amalia, diperlukan supaya biaya perjalanan bisa lebih efisien.

“Kalau enggak melanjutkan perjalanan naik bis, enggak butuh banyak waktu juga buat sampai ke tujuan karena ke mana-mana tinggal jalan kaki,” kata dia.

Selain itu, pembeda MRT Jakarta dan luar negeri yakni usianya yang masih seumur jagung sehingga belum mampu merambah banyak wilayah Ibu Kota.

Tahun 2026 nanti, PT MRT Jakarta menargetkan panjang rute. Targetnya, layanan MRT akan mencapai 60 kilometer.

Angka ini tentu masih jauh dari target optimal yang dipatok sepanjang lebih dari 200 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com