Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Persen Pelajar Tak Sempat Sarapan, DKI Berikan Makanan Tambahan

Kompas.com - 05/04/2019, 12:40 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyediakan makanan tambahan bagi anak sekolah melalui program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, program itu dijalankan di Jakarta sebab banyak anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan.

"Banyak sekali anak-anak dari keluarga, khususnya yang secara sosial ekonomi itu rendah, berangkat sekolah tanpa ada sarapan. Angkanya bervariasi tapi cukup tinggi, bahkan di studi beberapa tahun yang lalu itu lebih 30 persen anak berangkat ke sekolah tanpa ada sarapan," kata Anies di SDN Kedaung Kaliangke 08 dan 03, Jakarta Barat, Jumat (5/4/2019).

Baca juga: Pelajar PAUD, TK, SD, dan SLB Negeri di Jakarta Akan Dapat Makanan Tambahan Gratis Setiap Hari

Makanan tambahan disediakan setiap pagi di sekolah-sekolah yang berada di daerah berkategori miskin. Jika pada tahun sebelumnya hanya ada dua jenis pangan, tahun ini akan ada 29 jenis pangan.

"Variasi makanan yang kami siapkan mempertimbangkan faktor gizi, faktor selera, dan kearifan lokal," ujar Anies.

Ketika meninjau pelaksanaan pemberian makanaan di SDN Kedaung Kaliangke 08 dan 03, Anies menunjukkan makanan dimasak langsung oleh para orangtua siswa di dapur sekolah.

"Sehingga ketika masak, mereka sadar akan dikonsumsi oleh anaknya," kata dia.

Tahun ini, program PMT-AS dianggarkan sebesar Rp 324 miliar yang akan dialokasikan ke 144.000 siswa yang tersebar di 459 sekolah di 53 kelurahan. Anies berharap ke depan program itu menjangkau seluruh sekolah di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com