Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Pak Ogah Diamankan di Jakarta Utara, Ada Bawa Senjata Tajam

Kompas.com - 10/04/2019, 06:51 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Jakarta Utara mengamankan setidaknya 17 orang yang bekerja sebagai pak ogah dalam operasi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan premanisme pada Senin ( 8/4/2019) dan Selasa (9/4/2019).

Operasi tersebut dilakukan di enam titik wilayah Jakarta Utara yaitu Jalan Enggano, Jalan R.E Martadinata, Jalan Boulevard Raya, Jalan Yos Sudarso, Jalan Danau Sunter Selatan, dan Jalan Gedong Penjaringan.

"Paling banyak kita amankan dari Jalan Enggano dan Yos Sudarso. Operasi ini dilakukan untuk tetap menjaga ketentraman dan ketertiban umum masyarakat," ujar Kepala Seksi Penyidikan Pegawai Negeri Sipil dan Penindakan Satpol PP Jakarta Utara Budi Salamun, Selasa (9/4/2019).

Baca juga: Paksa Pengendara Bayar Rp 5.000, Pak Ogah Tanah Abang Terancam 9 Tahun Bui

Budi menyebutkan, 15 Pak Ogah ditangkap saat sedang meminta uang pada masyarakat.

"Petugas menggunakan metode menyamar menggunakan pakaian bebas. Setelah ditangkap, langsung dibawa ke Dinas Sosial," terang Budi.

Sementara itu 2 orang pak ogah ditemukan membawa sebilah badik saat diamankan di Jalan Gedong Penjaringan kemarin.

"Dua orang pak ogah kami tangkap di sebuah gubug. Mereka kedapatan membawa uang hasil bekerja sebagai pak ogah dan pemerasan, serta sebilah badik," tuturnya.

Kedua pak ogah tersebut langsung dibawa petugas Satpol PP ke Mapolsek Metro Penjaringan untuk dilakukan penyelidikan.

"Kalau sudah ada unsur pidana jelas akan kami serahkan langsung ke polisi," tambahnya.

Adapun Budi menambahkan untuk pak ogah yang tidak melakukan tindak pidana, akan dibawa ke Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mendapatkan pembinaan.

"Diharapkan setelah pembinaan itu, mereka bisa bekerja di perusahaan atau mendirikan usaha sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com