Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta Mulai Surut, BPBD Waspadai Hujan di Bogor

Kompas.com - 26/04/2019, 23:56 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mewaspadai kembali turunnya hujan di daerah Bogor, Jawa Barat. 

Hal itu dikhawatirkan karena banjir yang merendam 32 titik di DKI disebabkan tingginya curah hujan di kota Bogor. 

"Kalau kita lihat potensi di Bogor, informasi dari BMKG ini memang ada peringatan dini ya. Kita berharap tidak akan ada hujan yang berarti istilahnya tidak begitu lebat," kata Kepala UPT Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: BPBD DKI: Kalau Bogor Tidak Hujan, Besok Banjir Surut

Ia kemudian menjelaskan derasnya hujan yang terjadi di daerah Bogor pada Kamis (25/4/2019) malam sehingga membuat Kali Ciliwung meluap.

"Kemarin intensitas 134 milimeter per hari, jadi ini kategorinya hujan yang ekstrim banget," ujarnya. 

Saking derasnya hujan di Bogor, kata Ridwan, status siaga di Bendungan Katulampa naik setiap 10 menit dari pukul 20.00 hingga akhirnya berstatus siaga 1 pada pukul 20.30 dan diikuti siaga 1 di Pintu Air Depok pada pukul 00.43 pada Jumat dini hari. 

Baca juga: Banjir Jakarta Memakan Korban, Anies Minta Warga Jauhi Aliran Sungai

Hal itulah yang menyebabkan Kali Ciliwung meluap pada pukul 01.30. 

Berdasarkan informasi yang dirangkum BPBD, saat ini kondisi tinggi air di Bendungan Katulampa dan Pintu Air Depok sudah normal.

Hanya Pintu Air Manggarai yang masih berstatus siaga 3.

Baca juga: Banjir di Jakarta Mulai Surut

Oleh karena itu, ia berharap hujan tak mengguyur wilayah Bogor. 

Adapun, sejumlah titik banjir yang merendam Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sudah mulai surut pada Jumat sore. 

Berdasarkan data BPBD DKI pada pukul 18.00, banjir merendam 26 titik dari sebelumnya 32 titik di Jakarta. 

Baca juga: Banjir Surut, Lalu Lintas di Jalan Jatinegara Barat Kembali Lancar

Namun, jumlah pengungsi justru bertambah menjadi 516 KK atau 2.938 jiwa dari sebelumnya 285 KK atau 2.258 jiwa.

Likasi pengungsian berada di 16 titik, yakni 2 titik di Jakarta Selatan dan 13 titik di Jakarta Timur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com