Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Jalan Kaki dari Stasiun Sudirman ke MRT Dukuh Atas

Kompas.com - 30/04/2019, 15:35 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan selama tiga minggu terakhir, ada 7.384 penumpang per hari yang keluar-masuk via Stasiun MRT Dukuh Atas. Sebanyak 4.000 orang keluar dari stasiun ini di pagi hari, kemudian sekitar 3.000 penumpang masuk setiap sore.

"Kebanyakan penumpang yang turun di sini adalah penumpang commuter karena mereka akan berinterkoneksi dengan MRT, dengan kereta bandara, atau pun dengan transjakarta," ujar William di Dukuh Atas, Selasa (30/4/2019).

Dari Stasiun KRL Sudirman, penumpang bisa keluar di pintu bawah yang berada di Jalan Blora. Setelah keluar, langsung belok ke kiri melewati terowongan Jalan Kendal. Terowongan itu dibuat khusus untuk pejalan kaki.

Baca juga: Integrasi di Dukuh Atas Dilewati Tujuh Transportasi, dari KRL, LRT, hingga MRT

Jika lurus terus, maka penumpang akan masuk ke Stasiun BNI City atau Sudirman Baru yang melayani kereta bandara. 

Untuk pindah naik MRT, belok ke kanan di ujung terowongan. Akses masuk ke Stasiun MRT di bawah tanah sudah terlihat.

Dari pintu keluar Stasiun Sudirman ke Stasiun MRT Dukuh Atas jaraknya sekitar 200 meter dan ditempuh selama dua menit dengan berjalan kaki.

Baca juga: Keran Air Siap Minum Gratis Kini Ada di Stasiun MRT Dukuh Atas

Di samping akses Stasiun MRT Dukuh Atas, ada transjakarta ke berbagai rute. Ada empat rute yang dilayani metrotrans tersebut, yakni DA1 (Dukuh Atas-Sam Ratulangi), DA2 (Dukuh Atas-Tanah Abang), DA3 (Dukuh Atas-Kuningan), dan DA4 (Dukuh Atas-Kota).

Transjakarta ini beroperasi di luar koridor dengan tarif Rp 3.500. Sementara bagi yang ingin naik transjakarta di dalam koridor, bisa jalan terus ke Halte Tosari, atau naik ke Jalan Jenderal Sudirman dengan cara menggunakan tangga yang ada di Stasiun Sudirman tanpa tap in.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com