Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2021, MRT Terintegrasi LRT Jabodebek di Dukuh Atas

Kompas.com - 22/04/2019, 16:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, Moda Raya Terpadu (MRT) dengan light rail transit (LRT) ditargetkan terintegrasi di Dukuh Atas pada tahun 2021.

Kedua moda transportasi massal itu akan dihubungkan dengan jembatan khusus pejalan kaki.

"Ke depannya akan ada jembatan yang melintasi Kanal Banjir Barat, baik dari sisi barat maupun timur," ujar Kamaluddin ketika dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (22/4/2019).

Baca juga: Bebas Jadi Film Indonesia Pertama yang Jalani Shooting di MRT Jakarta

"Dari MRT melewati atasnya rel kereta bandara, dari sisi timur melewati sisi atasnya Stasiun Sudirman Baru. Jadi bisa digunakan untuk menyeberang, bukan di sisi pinggir jalan, tetapi ada jembatan khusus pedestrian," katanya. 

Ia mengatakan, sisi selatan akan terhubung dengan LRT pada bagian bawahnya. 

Ketika ditanya perkiraan rampungnya proyek tersebut, pihaknya belum bisa memberi kepastian.

Baca juga: Integrasi KA Bandara-MRT di Dukuh Atas, Penumpang Repot Tenteng Koper

Namun, sejauh ini, proyek integrasi tersebut diperkirakan rampung pada 2021.

"Ini masih berproses ya, masih agak lama. Kira-kira bersamaan dengan beroperasinya LRT Jabodebek. Nah, LRT Jabodebek diprediksi tersambung dengan jembatan kami di 2021," ujar Kamaluddin.

Selain menghubungkan MRT dengan LRT Jabodebek, proyek jembatan ini juga disebut bakal mempermudah penumpang yang transit dari dan menuju Halte Dukuh Atas di Jalan Sudirman.

Baca juga: Hiiii... Banyak Ulat di Jalan Menuju Stasiun MRT Fatmawati

"Terhubungnya jembatan ke selatan juga bisa membuat pengguna dengan mudah menyeberang juga ke halte transjakarta yang di Sudirman itu," ucapnya.

Kawasan Dukuh Atas merupakan kawasan TOD (transit-oriented development) pertama di Jakarta.

Menurut rencana, Dukuh Atas akan menjadi simpul pertemuan enam moda transportasi massal, yakni MRT, LRT Jakarta dan Jabodebek, commuter line, Railink Bandara, serta transjakarta.

Baca juga: Jokowi Ajak Erick Tohir dan Wishnutama Naik MRT

Di samping LRT Jakarta dan LRT Jabodebek, empat moda transportasi lainnya saat ini sudah beroperasi dan singgah di Dukuh Atas.

PT MRT Jakarta merupakan master developer pengembangan TOD di kawasan yang dilintasi MRT.

Beberapa stasiun MRT lain juga telah terhubung dengan moda transportasi massal seperti transjakarta.

Kamaluddin mengatakan, integrasi serupa masih akan digenjot di stasiun MRT lainnya. Dalam waktu dekat, pihaknya tengah menggarap integrasi Stasiun MRT ASEAN dengan Halte CSW. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com