DEPOK, KOMPAS.com - Ahli perkotaan dari Universitas Indonesia Mohammed Ali Berawi mengatakan, rencana pemindahan ibu kota Indonesia dapat mengurai kemacetan di Jakarta.
"Dengan adanya pemindahan ibu kota sebenarnya bisa mengurangi kemacetan sekitar 20-30 persen di Jakarta," ucap Ali saat ditemui di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa barat, Selasa (30/4/2019).
Menurut dia, pemindahan ibu kota otomatis mengurangi populasi penduduk lantaran memindahkan aparatur sipil Negara (ASN) yang bertugas di Jakarta.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Jika Ibu Kota Pindah ke Purwakarta, Negara Tak Perlu Beli Tanah
"Kalau seandainya jumlah ASN yang dipindah ditambah jumlah anggota keluarga (ASN), pastinya akan menghasilkan jumlah (orang yang berpindah dari Jakarta) yang cukup signifikan," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, sebenarnya perkembangan transportasi massal di Jakarta, seperti MRT dan LRT, perlahan sudah mulai mengurai kemacetan.
Dengan demikian, ia memandang positif rencana pemindahan ibu kota.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Setuju Ibu Kota Dipindah dari Jakarta
"Artinya kemacetan bisa terurai, otomatis karena memindahkan ke dalam jumlah yang cukup signifikan. Kemudian yang kedua, otomatis juga terbentuk simpul-simpul kota baru yang dapat menggerakkan urbanisasi dan perpindahan aktivitas ekonomi," ujar Ali.
Adapun, rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa sedang digodok pemerintahan Joko Widodo.
Rencana tersebut tengah dikaji secara matang oleh Bappenas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.