Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Buruh, AJI Gelar Aksi Demo Perjuangkan Nasib Jurnalis

Kompas.com - 01/05/2019, 11:03 WIB
Walda Marison,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menggelar aksi demo untuk memperingati hari Buruh Nasional.

Mereka terpantau dalam jumlah ratusan sedang bersiap melakukan aksi di depan Istana Negara. Dari pantauan Kompas.com pukul 10.15, mereka terlihat memadati depan pintu masuk Monumen Nasional (Monas) untuk bersiap berjalan ke Medan Merdeka Utara.

Aksi demo jurnalis tersebut diikuti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) pers, AJI Jakarta, Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI), Federasi Serikat Pekerja Media (FSPM) Independen, Serikat Pekerja Lintas Media Jakarta, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Ekonomi, UKM Jurnalistik MATA Media Komunikasi Nusantara.

Baca juga: Massa Aksi Hari Buruh Mulai Luber ke Jalan Medan Merdeka Selatan

Ketua AJI Indonesia Abdul Mannan mengatakan, aksi ini sebagai bentuk memperjuangkan nasib wartawan yang masih hidup jauh dari kesejahteraan, terutama nasib wartawan di daerah.

"Banyak di daerah-daerah yang gajinya di bawah UMR, terutama wartawan yang statusnya kontributor. Mereka yang digaji per berita dan pada dasarnya tidak mendapatkan asuransi," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (1/5/2019).

Aksi ini juga sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena banyak wartawan yang menjadi korban kekerasan.

Baca juga: Peringati May Day, Buruh Mulai Berkumpul di Kawasan Monas

"Banyak pemukulan terhadap wartawan. 64 kasus kekerasan pada 2018, itu masih tergolong besar. Dan belum lagi kekerasan yang sifatnya non fisik, bullying di media sosial, terutama tahun kemarin," katanya.

Dia berharap dengan digelarnya aksi ini, pemerintah mau memerhatikan kesejahteraan dan keamanan para pekerja media.

Kompas TV Jelang peringatan Hari Buruh di ibu kota, Polda Metro Jaya bersiap mengamankan dan melakukan rekayasa lalu lintas saat aksi buruh berlangsung.<br /> Pengamanan difokuskan di Istana Negara, serta kawasan Tennis Indoor Senayan, yang menjadi lokasi buruh berkumpul. Pengamanan dilakukan dengan menurunkan 26 ribu personel, serta bantuan dari TNI dan Brimob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com