Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Laporkan Aksi Perusakan Fasilitas Publik May Day ke Polisi

Kompas.com - 02/05/2019, 11:53 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta melaporkan aksi pengrusakan pagar pembatas di Halte Tosari saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019), ke pihak kepolisian.

"Sudah (dilaporkan ke Polda Metro Jaya). Tadi malam melaporkan terjadinya perusakan," ujar Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (2/5/2019).

Kendati demikian, Daud enggan menjelaskan lebih rinci terkait laporan tersebut.

Baca juga: Anies Minta Polisi Proses Hukum Pelaku Vandalisme di Hari Buruh

PT Transjakarta menyerahkan pengusutan laporan terkait pengrusakan tersebut kepada aparat kepolisian.

"Yang lainnya perlu dijawab kepolisian," katanya.  

Sebelumnya, peringatan May Day di Jakarta, kemarin, tercoreng dengan adanya sejumlah sarana dan prasarana milik PT Transjakarta yang rusak imbas aksi massa.

Baca juga: Perusakan Fasilitas Publik yang Nodai Peringatan Hari Buruh di Jakarta

Aksi vandalisme Saat Demo Buruh di Depan Gedung Kementerian Pariwisata Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (1/5/2019)KOMPAS.com Walda Marison Aksi vandalisme Saat Demo Buruh di Depan Gedung Kementerian Pariwisata Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (1/5/2019)
Pagar pembatas di Halte Tosari ambruk setelah terjadi aksi dorong-mendorong antara massa aksi dan polisi pada Rabu siang.

Pagar itu tak mampu menahan beban massa yang terdesak.

Dorong-dorongan terjadi karena peserta aksi berusaha merangsek blokade polisi yang menghalau massa supaya tidak mendekat ke Istana Negara.

Baca juga: Vandalisme, Peserta Aksi Hari Buruh Corat-coret Separator Transjakarta

Sementara itu, separator jalan pada jalur transjakarta di sekitar Monumen Nasional juga menjadi korban vandalisme oleh peserta aksi.

Peserta aksi menuliskan kalimat, "Rakyat Anti Kapitalis May Day. Rezim Fasis". Tulisan tersebut berwana hitam dengan warna dasar separator berwarna abu-abu.

Selain separator jalur transjakarta, moveable concrete barrier yang dipasang polisi sebagai barikade juga tak luput dari coretan massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com