Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Relawan 02, Saksi Sebarkan Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Kompas.com - 02/05/2019, 20:42 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu saksi dalam sidang kasus berita bohong atau hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, Mujiman Maulana, mengaku tak menyangka tindakannya membagikan informasi mengenai surat suara tercoblos akan berujung pidana.

Mujiman yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi juga ditetapkan sebagai tersangka karena mengirim pesan WhatsApp mengenai 7 kontainer surat suara tercoblos.

Ia mengaku spontan menyebarkan informasi tersebut kepada temannya bernama Suroso via WhatsApp yang kemudian juga meneruskan pesan tersebut kepada BBP.

Mujiman mengaku mengirimkan pesan tersebut karena merasa simpati terhadap calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Saya tidak terbayang risiko tidak fokus ke situ. Tidak tahu akan seperti ini. Spontan saja (menyebarkan) karena merasa bagian dari relawan 02," ucap Mujiman dalam sidang keempat kasus 7 kontainer surat suara tercoblos dengan terdakwa Bagus Bawana Putra di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Baca juga: Alasan Penyelidik Polri Laporkan Bagus Bawana atas Kasus Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Mujiman mendapatkan pesan WhatsApp 7 kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok dari temannya bernama Sugiyono.

Ia juga turut bergabung dalam grup WhatsApp Gerakan Nasional Prabowo Presiden (GNPP) Banten.

"Yang saya ketahui saya mengirimkan WA 7 kontainer ke Bagus. Saya minta tolong cek. Kita tidak tahu benar atau salah. Saya juga kurang paham hanya meneruskan," kata dia.

Sementara itu, saksi lainnya, Sugiyono mengaku mendapat pesan 7 kontainer surat suara tercoblos dari temannya.

Sugiyono kemudian menyebarkan pesan pesan tersebut di grup GNPP dan juga mengirimkan secara pribadi kepada Mujiman.

"Saya juga dapat dari orang lain. Saya juga tidak tau siapa yang kirim pertama," ujar Sugiyono.

Purnawirawan TNI AD ini mengaku mendapatkan pesan tersebut dalam bentuk gambar kontainer yang disisipkan keterangan tentang 7 kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok.

"Tulisan saja ada gambar kontainer saya tidak mengubah apa pun hanya meneruskan," ucap dia.

Sidang ini merupakan sidang keempat terdakwa kasus berita bohong atau hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos Bagus Bawana Putra.

JPU menghadirkan empat orang saksi yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Sugiyono, Mujiman, Suroso, dan Titie.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com