Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memesan Angkot Online TRON di Bekasi

Kompas.com - 03/05/2019, 20:07 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Angkutan kota (Angkot) online melalui aplikasi TRON pertama di Indonesia hadir di Kota Bekasi.

Terdapat 30 unit angkot yang sudah beroperasi sejak 10 April 2019 dengan dua rute yakni, K11 A Rawalumbu-Rawapanjang dan K11 B Narogong-Rawapanjang.

Aplikasi tersebut dapat diunduh di playstore android dan appstore Iphone pada handphone.

Untuk memesan angkot online, masyarakat harus mengunduh terlebih dahulu aplikasi TRON. Usai mengunduh, warga harus mendaftar dengan mengisi nama lengkap, alamat email, kata sandi, dan nomor telepon.

Baca juga: Angkot Online Pertama di Indonesia Hadir di Kota Bekasi

Setelah mendaftar, warga bisa memesan angkot online dengan mengisi lokasi penjemputan dan tujuan. Saat sudah mengisi lokasi penjemputan, warga akan diarahkan untuk berjalan menuju titik penjemputan terdekat dari lokasi warga berada.

Di titik penjemputan itulah warga akan dijemput angkot online menuju lokasi tujuan. Adapun tarif jauh/dekat angkot hanya sebesar Rp 3.000 per orang.

CEO TRON , David Santoso mengatakan, terdapat 400 titik penjemputan di Kota Bekasi yang sudah teridentifikasi TRON menjadi titik warga menaiki angkot online yang dipesan.

"Kalau di area dua rute angkot online itu ada 40 titik penjemputan itu angkot akan masuk ke jalan lingkungan permukiman warga sehingga warga tidak perlu berjalan jauh menaiki angkot. Kalau di Kota Bekasi seluruhnya sudah ada 400 titik penjemputan yang sudah teridentifikasi," kata David saat acara grand launching TRON di area Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat (3/5/2019).

David menambahkan, meski baru mengoperasikan 30 angkot, TRON akan mengembangkan angkot online agar lebih banyak angkot yang beroperasi.

"Kami targetkan 10 ribu angkot yang beroperasi dengan menggunakan aplikasi TRON pada kwartal pertama tahun 2020," ujar David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com